JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, mengaku tidak tahu terkait pertemuan ketua umum empat partai politik, yakni PKB, Nasdem, PPP, dan Golkar.
"Terus terang saya baru tahu di grup media. Yang hadir partai-partai yang ada di DPR nampaknya, saya bisa maklumi," ujar Raja Juli kepada Kompas.com, Selasa (23/7/2019).
Diketahui, Senin (23/7/2019), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertemu di kantor DPP Nasdem. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyolidkan partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Baca juga: Manuver 4 Ketum Parpol Jokowi-Maruf di Tengah Isu Tambahan Koalisi...
Raja Juli mengatakan, PSI setuju dengan ide besar terkait kesolidan antarpartai KIK untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Ide besarnya saya setuju. KIK mesti solid selama lima tahun, saya berharap itu terjadi, tapi kita tahu politik Indonesia dinamis," ungkapnya kemudian.
"Koalisi ini dibangun di atas fondasi kepentingan taktis jarang yang bersifat ideologis. Saya berharap KIK dapat mengatasi problem historis ini," sambung Raja Juli.
Diberitakan, sebagian ketua umum partai politik koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019, Senin (22/7/2019), berkumpul di kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam konferensi pers malam harinya, sejumlah topik diungkapkan keempat ketum parpol ini. Antara lain, keempatnya sepakat bahwa koalisi Jokowi-Ma'ruf berjalan sekat dan tetap solid mendukung pemerintahan lima tahun ke depan. Mereka sekaligus sepakat menjaga situasi kondusif ini ke depan.
Baca juga: Hanura Sebut Pertemuan 4 Ketum Parpol di Kantor Nasdem Bahas Kursi MPR
Muhaimin menekankan, kebersamaan dan kesolidan parpol menjadi kunci sukses pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan. Oleh sebab itu, apabila ada permasalahan dalam koalisi, ia berharap diselesaikan secara musyawarah.
Keempat ketum parpol juga menegaskan, hingga kini, koalisinya belum membahas kemungkinan oposisi masuk ke kursi pemerintahan. Kini, yang menjadi fokus koalisi adalah menguatkan kesolidan dan kesatuan antarpartai koalisi.
Saat konferensi pers berlangsung, tidak tampak ketua umum atau elite parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf lain. Misalnya PDI Perjuangan, Hanura, Perindo, PSI atau PBB.