Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Ulangi Kesalahan, Lempeng Tektonik Kok Dibangun Rumah?

Kompas.com - 23/07/2019, 11:26 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah.

Jokowi memerintahkan secara spesifik agar BMKG memberitahukan apa adanya mengenai potensi bencana di tiap daerah kepada para kepala daerah masing-masing.

"Supaya setiap pembangunan juga mengacu (petunjuk BMKG). Kalau daerah-daerah yang rawan bencana, ya tolong diberitahukan, sampaikan ke daerah. Ini rawan gempa, lokasi ini rawan banjir, jangan dibangun bandara, jangan dibangun bendungan, jangan dibangun perumahan," kata Jokowi saat membuka rapat koordinasi BMKG di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Baca juga: Indonesia Alami 256 Bencana Alam pada April 2019

Selama ini, Kepala Negara merasa pembangunan di daerah seringkali tidak mengacu pada data potensi bencana yang ada di daerah tersebut. Ia pun berharap agar dalam pembangunan kedepannya, hal serupa tidak lagi terulang.

"Tegas-tegas sampaikan (mengenai potensi bencana), jangan sampai kita mengulang-ulang sebuah kesalahan yang jelas-jelas disitu jelas garisnya lempengan tektonik, kok dibangun perumahan besar-besaran?" kata dia.

Baca juga: BNPB Bencana Alam di Indonesia Meningkat pada Tahun 2019

Jokowi mengingatkan Indonesia adalah termasuk negara yang paling rawan bencana. Maka, dalam rangka mengurangi risiko-risiko yang ada, kebijakan nasional dan daerah harus bersambungan. Semua pihak harus memiliki sikap antisipatif terhadap kerawanan bencana ini.

"Sampaikan apa adanya. Bahwa ini tidak boleh, ini lokasi ini merah. Harus berani menyampaikan itu. Kepada pemerintah daerah, baik kepada gubernur dan wali kota," lanjut Kepala Negara.

 

Kompas TV Orangtua siswa dan guru di SD Unggasan, Badung, Bali membersihkan sekolah dan memperbaiki atap bangunan yang rusak pascagempa bermagnitudo 6,0. Akibat gempa sejumlah bangunan dan rumah warga rusak terutama di bagian atap. Gotong-royong ini di lakukan secara spontan untuk memulihkan suasana dan proses belajar mengajar di sekolah. Pihak sekolah sangat berterima kasih kepada semua pihak yang ikut langsung dalam gotong-royong perbaikan sehingga sejumlah bangunan yang rusak bisa digunakan untuk sementara. Pascagempa sekolah meliburkan siswanya sampai batas waktu yang belum di tentukan dan masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Badung. Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6,0 mengguncang Bali pada Selasa (16/7/2019) pagi, gempa mengakibatkan beberapa kaca pecah dan bagian bangunan rubuh. Bmkg pastikan gempa tidak berpontensi tsunami. BMKG juga mengungkapkan jika pusat gempa terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara. Analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali pada kedalaman 104 Km. Gempa bumi selatan di Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. #GempaBumi #Bali #GotongRoyong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com