Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ajudan yang Mengawal Atasannya Saat Tes Capim KPK...

Kompas.com - 19/07/2019, 06:37 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 188 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2019-2023 menjalani uji kompetensi yang diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

Ke-188 orang tersebut berasal dari beragam profesi dan latar belakang, mulai dari dosen, advokat, polisi, jaksa, hingga komisioner KPK periode 2015-2019.

Sejumlah capim KPK itu tidak datang sendirian ke lokasi tes, mereka juga didampingi oleh para ajudan yang bertugas meriset lokasi tes dan mengawal kegiatan atasannya selama ujian.

Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Rafyk contohnya, ia merupakan Spripim dari Wakapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol Sri Handayani. Spripim merupakan unsur pelayanan yang berada di bawah kapolda. Jabatan tersebut bertugas membantu dalam melaksanakan tugaas kedinasan dan tugas khusus dari kapolda atau wakapolda.

Baca juga: Basaria dan Alexander Mengaku Tak Kesulitan Uji Kompetensi Capim KPK

Rafyk, panggilannya, tampak siaga. Sesekali pria tegap yang hari itu berbaju batik dan celana hitam serta sepatu pantofel ini, memantau jalannya tes di ruangan, lewat celah pintu. Rafyk pun tak banyak duduk. Pandangannya kerap menyapu sekeliling.  

Rafyk menuturkan, dirinya mendampingi Wakapolda Kalbar untuk proses uji kompetensi capim KPK. Ia dan atasannya itu datang satu hari sebelum ujian dilakanakan, yakni Rabu (17/7/2019).

"Tugas pokok dan fungsi saya itu mengawal Kapolda dan Wakapolda Kalbar, karena Ibu (Sri) ada di sini, jadi saya ikut beliau. Kita berdua sudah tiba di Jakarta hari Rabu," ujar Rafyk sambil menenteng map.

"Ketika beliau (Wakapolda Kalbar) berkegiatan di Jakarta hari ini, saya harus jadi tim Aju, artinya maju duluan. Ya untuk cek kesiapannya seperti apa," sambungnya.

Rafyk bercerita, sebelum hari pelaksanaan uji kompetensi, dirinya meriset dan datang langsung ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg. Sebagai orang awam yang pertama kali ke Jakarta, Rafyk mengaku membuka layanan Google Maps guna mengetahui lokasi persis tempat tes.

Lewat Google Maps tersebut, lanjutnya, dirinya lantas meluncur ke Gedung Pusdiklat Kemensetneg. Setibanya di lokasi, ia langsung menemui pihak keamanan dan panitia acara uji kompetensi capim KPK.

"Karena belum pernah ke Jakarta, otomatis saya pakai Google Maps untuk mengetahui lokasi tes. Enggak nyasar sih, infonya valid juga dan tepat. Ketika tiba, saya langsung menemui sekuriti dan memetakan tempat tes," imbuh Rafyk.

Ia menyebutkan, sebagai tim Aju, dirinya perlu memetakan segala hal yang menyangkut kelancaran tes, seperti mengetahui pintu masuk dan keluar tes, letak kamar kecil, posisi tempat duduk tes yang digunakan Wakapolda Kalbar, hingga pakaian yang tepat untuk atasannya.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan (kiri) berjabat tangan dengan Staf Ahli Kapolri bidang Sosial Politik Irjen Pol Ike Edwin (kanan) saat bersiap mengikuti uji kompetensi seleksi calon pimpinan KPK, di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Sebanyak 192 kandidat calon pimpinan KPK mengikuti uji kompetensi tersebut.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan (kiri) berjabat tangan dengan Staf Ahli Kapolri bidang Sosial Politik Irjen Pol Ike Edwin (kanan) saat bersiap mengikuti uji kompetensi seleksi calon pimpinan KPK, di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Sebanyak 192 kandidat calon pimpinan KPK mengikuti uji kompetensi tersebut.
"Kan kita harus tahu TKP-nya di mana, toilet di mana, posisi tempat duduk beliau di mana, kemudian susuanan acaranya seperti apa, tamu-tamu yang diundang siapa saja, itu harus tahu," imbuhnya.

Hal-hal yang detail, seperti diungkapkan Rafyk, diperlukan supaya semua kegiatan yang dilakukan Wakapolda Kalbar berjalan lancar. Masalah pakaian yang digunakan saat tes pun tak luput darinya.

Rafyk pun berkoordinasi dengan pihak panitia untuk menanyakan pakaian apa saja yang harus dikenakan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com