JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan beraksi menggunakan helm full face.
Juru bicara Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan, Nurkholis mengatakan, fakta itu terekam dalam rekaman kamera CCTV.
"CCTV kebetulan untuk yang menerangkan itu gelap. Atau CCTV menangkap gerakan. Tapi, terduga pelaku menggunakan helm full face," ujar Nurkholis saat konferensi pers publikasi laporan TGPF Novel di Mabes Polri, Rabu (17/7/2019).
Baca juga: TGPF Soroti Kejanggalan 5 April dan 10 April 2017 Sebelum Novel Diserang
Seorang pelaku yang mengemudikan motor menggunakan helm full face berwarna hitam. Sementara, seorang lainnya yang duduk di belakangnya juga mengenakan helm full face berwarna putih.
Karena menggunakan helm jenis itu, lanjut Nurkholis, sejumlah rekaman kamera CCTV pun hanya memperlihatkan mata pelaku.
Selain itu, arah kaburnya dua pelaku juga tidak terlihat jelas dalam rekaman kamera CCTV. Sebab, pada saat kejadian, tidak ada pencahayaan yang cukup sehingga meskipun kamera tetap merekam, tapi kurang memperlihatkan aktivitas yang terekam.
Baca juga: TGPF Rekomendasikan Kapolri Dalami 6 Kasus High Profile yang Ditangani Novel
Kondisi rekaman kamera CCTV yang demikian, diakui Nurkholis, menjadikan perkara ini sulit terungkap. Apalagi, sejumlah saksi yang mengaku melihat pelaku juga tidak dapat mengidentifikasi pelaku lantaran kondisi yang gelap ditambah tidak sadarnya para saksi bahwa keduanya adalah pelaku penyerangan Novel.
Tim pun telah mengupayakan untuk memperjelas hasil rekaman, tetapi belum membuahkan hasil.
"Kami mengupayakan gunakan teknologi yang bisa mengungkap itu. Namun, sejauh ini belum menemukan hasil yang maksimal," kata dia.
Tim gabungan sudah merekomendasikan agar tim teknis lapangan yang bertugas mengusut kasus ini memanfaatkan teknologi digital, misalnya menggunakan data jejak elektronik.
Baca juga: TGPF Sebut Novel Diserang karena Pekerjaannya sebagai Penyidik KPK
Diberitakan, Novel Baswedan diserang dengan disiram air keras oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor, pada 11 April 2017.
Saat itu, Novel sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Cairan itu tepat mengenai wajah Novel. Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak. Tak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi.
Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya. Hingga kini, kasus tersebut belum terungkap dan polisi juga belum menetapkan tersangka.