JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora bergerak bersama dalam pelarian mereka.
Kelompok ini tengah diburu Satuan Tugas (Satgas) Tinombala di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Artinya kalau mereka berpencar, hanya untuk mencari logistik, tetap, kalau mau melakukan perjalanan, ya pasti bergabung," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat ditemui di Gedung Pakarti Centre, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).
Baca juga: Satgas Tinombala Kepung Ali Kalora Cs di Parigi Moutong
Dedi mengatakan bahwa saat ini kelompok tersebut tersisa sembilan orang.
Sementara itu, pada Januari 2019, anggota kelompok itu 14 orang. Beberapa di antaranya tewas saat kontak senjata dengan aparat.
Selain itu, mereka hanya memiliki dua senjata rakitan laras pendek. Lokasi mereka juga telah diketahui dan dikepung oleh Satgas Tinombala.
Nantinya, Dedi mengatakan bahwa aparat akan melumpuhkan pelaku yang melawan saat ditangkap. Namun, hal itu tidak akan dilakukan jika pelaku menyerahkan diri.
"Kalau dia melawan ya ditembak, tetapi kalau menyerahkan diri baik-baik pasti tidak akan ditembak," ujar dia.
Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada Senin, 31 Desember 2018.
Baca juga: Polri: Anggota Kelompok Ali Kalora 9 Orang dan Miliki 3 Senjata
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas, yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.