JAKARRA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menilai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebagai sosok pekerja keras hingga akhit hayatnya.
Sebab, di tengah proses pengobatannya, Sutopo masih menyempatkan diri untuk mengabarkan penanganan bencana di seluruh penjuru Indonesia.
"Bapak Doktor Sutopo Purwo Nugroho merupakan sosok pekerja keras yang tangguh hingga akhir hayatnya, serta bertanggung jawab atas tugas yang diamanatkan sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB sejak tahun 2011," ujar Doni saat membacakan pidato penghormatan di rumah duka, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019).
Karena itu, Doni menilai Sutopo layak mendapat penghormatan sebesar ini dari masyarakat atas jasanya semasa hidup.
Baca juga: Kepala BNPB: Pantas Kita Sebut Pak Sutopo Pahlawan Kemanusiaan
Doni menambahkan, Sutopo selalu berupaya bekerja dengan maksimal kala meyalani berbagai pihak untuk memberikan informasi yang akurat mengenai bencana di seluruh Indonesia.
"Beliau tidak sungkan untuk menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan informasi yang diberikan, semuanya sebagai bentuk tanggung jawab beliau yang tetap dijalankan sampai dengan waktu keberangkatannya ke Guangzhou, Tiongkok untuk menjalani perawatan," kata Doni.
"Kami BNPB sangat berduka, semua rekan dan mitra kebencanaan, serta seluruh masyarakat Indonesia sangat berduka. Beliau adalah Aparatur Sipil Negara yang penuh tanggung jawab bekerja tanpa pamrih mewakili BNPB dan Negara memberikan informasi kepada masyarakat," ujar dia.
Jenazah Sutopo dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Siswodipuran atau berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka, Senin (8/7/2019). Pemakaman akan dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB.
Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.
Sutopo meninggalkan seorang istri Retno Utami Yulianingsih, dua orang putra, yakni Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.