Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polri soal Polisi "Koboi" di Lembang...

Kompas.com - 06/07/2019, 11:30 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI menyampaikan klarifikasi atas video yang viral di media sosial terkait aksi "koboi" seorang oknum polisi yang mengeluarkan pistol di Jalan Bukit Maribaya, Lembang, Bandung Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan bahwa oknum polisi tersebut tengah memberi peringatan kepada pelaku pemalakan.

"Info dari Kabid Humas justru dia mau mengamankan pelaku pemalakan," kata Dedi ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2019).

Baca juga: Begini Cerita Lengkap Kasus Polisi Keluarkan Pistol Marahi Warga di Bandung

Melansir akun Instagram @DivisiHumasPolri, oknum polisi tersebut menjadi korban aksi premanisme oleh pelaku. Setelah itu, polisi tersebut memperingati pelaku.

Akun tersebut juga menulis bahwa pelaku sudah sering melakukan aksi premanisme, bahkan terhadap keluarganya.

"Setelah pelaku memeras dan mengancamnya, polisi tersebut memberikan peringatan kepada pelaku untuk menghentikan aksi premanisme. Pelaku sering melakukan pemerasan, pengancaman, dan penganiayaan, bahkan terhadap ibu kandung dan saudara kandungnya," tulis akun tersebut.

Dari video yang diunggah oleh akun Instagram @bgdsosmed, terlihat tiga orang laki-laki sedang beradu argumen.

Salah seorang di antaranya, seorang pria yang mengenakan kemeja polo bergaris, celana jeans, dan kacamata hitam, tampak memegang sepucuk senjata api.

Sementara itu, seorang pria di sampingnya yang mengenakan topi terlihat menengahi lelaki "koboi" dengan satu pria lainnya.

Video tersebut ramai diperbincangkan warganet, termasuk di YouTube.

Salah satu akun YouTube yang kerap menyampaikan info seputar Jawa Barat misalnya, memposting video itu.

Hingga Jumat (5/7/2019) malam, video tersebut telah dilihat 1.200 kali.

Baca juga: Dari Empat Lapis Perusuh 21-22 Mei, Polisi Baru Tangkap Setengahnya

Sementara itu, terkait tindak lanjut peristiwa tersebut, Dedi mengatakan bahwa oknum polisi itu sudah diperiksa. Namun, peristiwa itu tidak ditindaklanjuti lebih jauh.

"Enggak ada kasusnya kok," kata dia.

Menurut keterangan warga sekitar, Asep Odik (54), Hamdan yang ditodong oknum polisi itu merupakan warga sekitar dan mengalami gangguan jiwa.

"Soalnya warga sini semua juga tahu kalau Hamdan ada gangguan psikologis. Dia memang ikut mengatur jalan. Habis kejadian langsung pergi. Enggak ada penyelesaian," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com