Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Berbondong-bondong Daftar Capim KPK di Hari Terakhir...

Kompas.com - 05/07/2019, 09:28 WIB
Christoforus Ristianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepadatan Gedung 1 Kementerian Sekretariat Negara pada Kamis (4/7/2019) begitu terlihat dari hilir-mudiknya para pendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di hari terakhir.

Panitia Seleksi atau Pansel Calon Pimpinan KPK menutup pendaftaran manual atau yang diantarkan secara langsung, yang berlokasi di Gedung satu Setneg pukul 16.00.

Ketua Pansel Calon Pimpinan KPK, Yenti Garnasih menyatakan, Pansel menghimpun ada 348 pendaftar manual capim KPK periode 2019-2023. Namun, jumlah tersebut belum ditambahkan pendaftar via daring yang masih bisa mendaftarkan diri hingga pukul 24.00.

"Jadi kami tutup pendaftaran dokumen fisik pukul 16.00 WIB. Jumlah pendaftar sudah 348 orang dan kami putuskan tidak diperpanjang," ujar Yenti dalam konferensi pers, Kamis.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pendaftar sudah berbondong-bondong datang menyerahkan berkas sejak pagi sekitar pukul 08.00.

Baca juga: Ketika Hakim Kasus Kopi Sianida Telat 20 Menit Daftar Capim KPK...

Dari internal KPK

Mereka yang datang dan mendaftarkan diri pun beragam. Ada advokat, aktivis, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), staf khusus Kapolri, Staf khusus KSAU, hakim, hingga pegawai KPK.

Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono, contohnya. Giri mengaku ingin terus berkontribusi memberantas korupsi meskipun sudah 14 tahun bergabung di lembaga antirasuah tersebut.

"Pada dasarnya sebagai inisiatif dan kewajiban warga negara, jadi saya sudah gabung di KPK sejak 2005, sudah 14 tahun. Saya pikir sudah saatnya mencoba kembali," ujar Giri.

Ia bercerita, pada 2014, dirinya mencalonkan diri sebagai capim KPK dan masuk di 19 besar. Meskipun tak terpilih, ia berprinsip tetap mencoba mendaftarkan lagi.

Sebab, lanjutnya, pada prinsipnya pemberantasan korupsi itu menjadi kewajiban setiap warga negara.

Di sisi lain, Giri menyatakan, jika terpilih dirinya akan memberantas korupsi di level bawah, seperti soal mengurus surat perizinan. Ia juga berkomitmen memperbaiki indeks korupsi KPK.

"Saya menyoroti indeks persepsi korupsi KPK. Selain itu juga memperbaiki korupsi-korupsi di level bawah," tuturnya.

Baca juga: Sudah 14 Tahun di KPK, Giri Suprapdiono Daftar Jadi Calon Pimpinan

Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).  KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
Sepanjang hari pendaftaran terakhir, pegawai KPK yang juga mendaftarkan diri adalah penasihat KPK Moh. Tsani Annafari dan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.

Tsani mengaku mendaftarkan diri karena mendapatkan dukungan dari pegawai KPK.

"Ya ini aspirasi dari teman-teman pegawai, dari pimpinan dan juga saya harus hormati," ujar Tsani.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com