Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Parpol yang Terang-terangan Minta Jatah Menteri, Ini Kata PDI-P

Kompas.com - 04/07/2019, 14:23 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan tidak mempersoalkan sejumlah partai politik Koalisi Indonesia Kerja terang-terangan meminta jatah kursi menteri pada pemerintahan mendatang di hadapan publik.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga berpendapat, permintaan seperti itu wajar dan merupakan hak dari masing-masing partai politik anggota koalisi.

"Tidak ada yang salah, boleh saja. Itu kan hak masing-masing partai. Kalau misalnya PKB minta 10 menteri, atau ada Nasdem minta 11 menteri, wajar saja. Tidak ada yang keliru dalam hal itu. Namanya juga permintaan," ujar Eriko saat dijumpai di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Anggota Dewan Pakar Sebut Nasdem Targetkan 11 Kursi Menteri

Namun hal patut diingat, keputusan tentang siapa yang akan menduduki kursi menteri tetap berada di tangan Presiden Jokowi sendiri. Jokowi bersama wakil presiden terpilih Kiai Haji Ma'ruf Amin memiliki hak prerogatif untuk menentukan formasi kabinetnya sendiri.

"Tentunya, kami akan sangat 'mensupport' apa yang beliau (Presiden) putuskan," kata Eriko.

Diketahui, sejumlah elite partai politik tidak sungkan-sungkan mengungkapkan permintaan jatah kursi menteri ke Presiden Jokowi.

Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Taufiqulhadi misalnya, partainya pantas untuk mengusulkan 11 jatah kursi menteri dalam kabinet 2019-2024. Perhitungan ini didapat dari perbandingan jumlah perolehan kursi antara Nasdem dengan PKB di DPR RI.

"Suara Nasdem kan lebih besar daripada PKB di DPR berdasarkan kursi. Maka, sepantasnya Nasdem mengusulkan 11 (kursi menteri)," kata Taufiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Sekjen PKB: Menteri Profesional Justru Tak Bekerja Profesional

Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, partainya bisa mendapat 10 kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

"Para ibu kalau kumpul lalu berdoa, doanya manjur. Semoga PKB bisa dapet 10 kursi menteri," kata Muhaimin, usai audiensi PC Muslimat NU, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (27/1/2019), sebagaimana dikutip Antara.

 

Kompas TV Setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh KPU, Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus partai dan pihak pengusungnya di Pilpres 2019 secara bergantian. Isu bagi-bagi jatah menteri pun menyeruak seiring pertemuan tersebut. #MenteriJokowi #KabinetJokowi #JokowiMarufAmin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com