Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Dukung Wacana Menteri Berusia Muda

Kompas.com - 04/07/2019, 08:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mendukung wacana presiden terpilih Joko Widodo yang ingin mengangkat menteri dari kelompok milenial yang berusia muda.

Yenny mengatakan, sosok-sosok dari kalangan milenial perlu dihadirkan dalam kabinet karena dinilai dapat mengikuti tantantan zaman.

"Bagus banget karena zamannya zaman milenial. Nah, kita-kita yang sudah tidak milenial lagi belum tentu bisa mengikuti cara berpikir atau tantangan zaman. Memang perlu anak milenial supaya bisa mengatasi tantangan yang ada," kata Yenny di Hotel Pullman, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Soal Menteri Muda di Kabinet, Ini Kata Pengusaha

Yenny nenuturkan, kelompok milenial juga memiliki kelebihan yakni mempunyai pola pikir yang lebih segar serta akrab dengan perkembangan teknologi.

Yenny pun tak mempermasalahkan keraguan sejumlah pihak yang menyebut kelompok milenial belum pantas jadi menteri karena pengalamannya yang dangkal.

"Pak Jokowi dulu waktu nyalon jadi presiden juga belum punya pengalaman menjadi presiden. Gus dur juga dulu terpilih jadi presiden juga belum punya pengalaman jadi presiden," ujar Yenny.

Baca juga: Ditanya soal Menteri dari NU, Ini Jawaban Maruf Amin...

Menurut Yenny, kelompok milenial yang terpilih masuk kabinet nanti harus mau belajar dari orang-orang yang lebih senior untuk memperkaya pengalaman mereka.

"Kalau misalnya tokoh-tokoh muda nanti yang diminta masuk ke kabinet bisa tetap rendah hati dan mau sowan ke yang lebih tua ngga ada masalah jadinya ke depannya walaupun dia mungkin tidak punya pengalaman," kata Yenny.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.

Baca juga: Kata Maruf Amin soal Menteri Milenial

Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat. Kedua, harus memiliki kemampuan manajerial.

Ketiga, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.

"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).

Kompas TV Nama-nama calon menteri mulai santer diperbincangkan publik.Kriteria politisi berlatar belakang profesional bahkan detil usia pun telah disebutkan Jokowi untuk mengisi kabinet jilid keduanya.<br /> Benarkah Jokowi kini kewalahan mengakomodasi tekanan parpol koalisi untuk mengisi kursi menteri?Lalu benarkah hak prerogatif presiden tersandera?<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com