Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Luncurkan Toko Online Produk Kerajinan Mantan Pecandu Narkoba

Kompas.com - 26/06/2019, 14:22 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) meluncurkan platform daring berisi produk kerajinan tangan milik masyarakat mantan pecandu narkoba dengan nama website www.tokostopnarkoba.com.

Kepala BNN Heru Winarko mengatakan pihaknya fokus dalam pemberdayaan terhadap para mantan pecandu narkoba. Mereka diberikan pelatihan agar tidak kembali terjerumus narkoba sehingga bisa diterima di masyarakat.

"Perlu kita sampaikan bahwa setelah direhab, para pecandu ini, rata-rata kembali lagi karena tidak ada pekerjaan dan sebagian tidak diterima oleh masyarakat. Makanya kita kasih pelatihan dan kita pasarkan lewat online," kata Heru dalam acara Hari Anti Narkoba Internasional 2019 di The Opus Grand Ballroom at The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).

Baca juga: BNN: Napi Narkoba Akan Dikumpulkan di Nusakambangan

Heru menambahkan, seluruh pruduk yang dihasilkan oleh para pencandu narkoba itu mewakili dari masing-masing 34 provinsi di Tanah Air. Keberadaan marketplace itu diharapkan mampu memasarkan produk-produk tersebut.

"Bisa dilihat ini di 34 provinsi. Hasil dari para mantan-mantan pengguna narkoba dan juga hasil dari daerah rawan narkoba, seperti kampung Ambon, kampung melayu dan dari lainnya," sebutnya.

Ia menjelaskan, setiap produk yang dipasarkan akan dilampirkan keterangan dari para perajinnya. Sehingga jiwa gotong royong masyarakat Indonesia juga bisa ditingkatkan dengan turut mengapresiasi karya para mantan pecandu narkoba tersebut.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pemasok Narkoba ke Jerry Aurum

"Harganya tentu akan dinaikkan. Karena ada nilai lebihnya, ada nilai sejarahnya. Misalnya tempat tisu, mungkin di luar 5 ribu-10 ribu. Kita jual 20 ribu. Karena ada nilai tambah di sana. Di sinilah jiwa-jiwa gotong royong masyarakat kita," lanjut dia.

Marketplace itu diluncurkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Kepala BNN Heru Winarko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menkum HAM Yasonna Laoly, dan Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.

Adapun dalam acara tersebut sejumlah booth menajajakn produk-pruduk milik mantan pecandu narkoba, di antaranya, kopi, makanan dan kerajinan khas daerah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com