Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Pansel Kecewa Penilaian terhadap Calon Pejabat Kemenag Diubah

Kompas.com - 26/06/2019, 14:01 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Panitia Seleksi Jabatan Tinggi Kementerian Agama, Khasan Effendy, kecewa begitu mengetahui penilaiannya terhadap sejumlah calon pejabat Kemenag yang diwawancarainya diubah oleh pihak tertentu.

Khasan mengatakan, salah satu pejabat yang ia wawancarai adalah Haris Hasanuddin yang saat itu menjadi calon kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Khasan saat menjawab pertanyaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait Haris Hasanuddin.

"Pernah enggak ada saudara rapat khusus Pansel untuk melakukan perubahan nilai?" tanya jaksa KPK kepada Khasan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

"Tidak ada. Saya tidak diajak bicara," jawab Khasan.

Baca juga: Terkena Sanksi, Anggota Pansel Heran Haris Hasanuddin Ikut Tes Jabatan Kemenag

Akan tetapi, ia ingat sepekan setelah ia mewawancarai calon pejabat Kemenag, termasuk Haris, salah satu panitia menghubungi dirinya.

Pada intinya, anggota panitia itu mengungkapkan ada satu makalah calon yang belum dinilai.

Ia pun menginstruksikan orang tersebut datang ke rumahnya untuk membawa berkas itu untuk dicek.

Namun, yang bersangkutan tak kunjung mendatangi rumahnya.

"Pas saya di kantor ternyata datang utusannya. Nah utusan itu datang membawa format nilai, yang berkasnya saya tanda tangan itu. Nah, belakangan saya tahu itu malah banyak (berkasnya), bukan satu. Karena itu kosong, belakangan saya tahu nilai kosong itu diisi dengan pensil," ungkapnya.

Baca juga: 5 Fakta Sidang Kasus Suap Pengisian Jabatan di Kemenag

Ia mengetahui hal tersebut saat ditunjukkan oleh penyidik KPK dalam pemeriksaan. Khasan juga tak tahu siapa yang mengisi dokumen-dokumen skor kosong itu dengan pensil.

Melihat adanya temuan itu, Khasan merasa kecewa karena penilaiannya saat wawancara diubah oleh pihak tertentu.

"Itulah yang saya merasa psikologi saya terganggu, ini kok saya seorang guru, penilaian saya diubah-ubah, itu yang sampaikan ke Pak Nur Kholis (Sekjen Kemenag) kok seperti ini sih," ujarnya.

Baca juga: Sekjen Kemenag Akui Diminta Menteri Menangkan Calon yang Tak Lolos Seleksi

Secara khusus, saat mewawancarai Haris, Khasan memberikan skor 65. Nilai itu di bawah skor minimal, yaitu 75.

Khasan memberikan skor 65 lantaran Haris terkena sanksi hukuman disiplin. Ia menganggap proses seleksi terhadap Haris tak layak diteruskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com