Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Habibie di Jerman Dilarang Soekarno Pulang ke Indonesia..

Kompas.com - 25/06/2019, 15:20 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengaku bahwa Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno-Hatta, memiliki peran yang vital dalam industri strategis Indonesia.

Ia pun menceritakan pengalamannya bagaimana saat dirinya hendak pulang ke Indonesia setelah selesai belajar di Jerman. Habibie saat itu masih berusia 28 tahun.

Soekarno melarang. Habibie disuruhnya tetap tinggal dan masuk ke dunia industri di Jerman. Habibie boleh pulang apabila dibutuhkan Indonesia.

"Tidak ada yang tahu bahwa industri strategis datang dari Bung Karno. Saya usia 28 tahun, saya mau pulang, dijawablah saya tinggal situ (Jerman) masuk industri (di sana) tapi dalam waktu yang dibutuhkan harus kembali. Saya tanda tangan (kesepakatan) itu," kata Habibie dalam orasi ilmiah saat peluncuran Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG) di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: Habibie: Manusia Perlu Kuasai Pendidikan dan Kebudayaan

Saat itu, kenang Habibie, ia dan Soekarno memiliki satu pemikiran. Menurutnya, Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan ini dapat disatukan dengan jalur udara. Salah satunya dengan transportasi udara, yakni pesawat terbang.

"Karena tidak mungkin Indonesia hidup tanpa pesawat terbang. Kita tidak mungkin buat kereta api dari Sabang sampai Merauke," ucap Habibie.

Baca juga: BJ Habibie: Usia Saya 83, tetapi Jiwanya 38

Menurutnya, masa Bung Karno ialah masa mengisi kemerdekaan dengan kaderisasi. Dan pada masa Presiden Soeharto ide-ide Sang Proklamator tersebut dilaksanakan.

"Di mana kaderisasi itu diciptakan untuk mengisi kemerdekaan. Akhirnya inisatif Bung Karno itu hilang dan yang melaksanakan Presiden Soeharto," tuturnya.

Kompas TV Presiden ke-3 RI, BJ Habibie meminta Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto agar keduanya segera bertemu. BJ Habibie juga mengatakan seandainya Prabowo Subianto memberikan selamat kepada Joko Widodo sebagai Presiden terpilih dan menjadi oposisi sehingga bisa saling berkontribusi untuk Negara. #bjhabibie #jokowi #prabowosubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com