JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-3 RI, BJ Habibie mengatakan, setiap individu mesti menyinergikan antara pendidikan dan budaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudi mesti menguasai keduanya.
"Dia (manusia) mesti kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Harus berpendidikan dan berbudaya. Ada orang yang pendidikan hebat tapi pembudayaan negatif. Itu dihalalkan semua (cara)," kata Habibie dalam orasi ilmiah peluncuran Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG), di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/6/2019).
Baca juga: BJ Habibie: Usia Saya 83, tetapi Jiwanya 38
Menurutnya, ada tiga karakter yang juga mesti dimiliki manusia. Ketiganya adalah kebudayaan, agama, dan pendidikan.
"Saya harus jelaskan karena berkaitan dengan SDM, SDM yang menghendaki adalah SDM yang bebas. Bebas yang bertanggung jawab dan berbudaya," papar Habibie.
"Kenapa kita mau bebas dan merdeka karena kita mau tingkatkan produktivitas, produktivias itu ditingkatkan dari dua elemen ini. Sedangkan output-nya iman dan takwanya meningkat," lanjutnya.
Baca juga: Kejutan Keluarga untuk Habibie di HUT ke-83...
Dengan modal mengusai kebudayaan dan pendidikan, tutur Habibie, manusia dapat memproduksi pengetahuan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kebijakan dan tata kelola pemerintahan.
Pengetahuan tersebut, lanjutnya, berdedikasi untuk melatih dan memberikan bantuan bagi pembuatan kebijakan dan analisis kebijakan.