Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Dorong 3 Fokus Kerja Sama RI, Malaysia, dan Thailand

Kompas.com - 24/06/2019, 06:40 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo memimpin pertemuan ke-12 Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di sela-sela hari kedua KTT Ke-34 ASEAN.

Pertemuan tersebut digelar di Grand Hall Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, Minggu (23/12/2019).

Selain Presiden Joko Widodo, hadir dalam pertemuan tersebut Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, PM Thailand Prayut Chan-o-cha, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, dan Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko Akano.

Di awal sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, kerja sama IMT-GT yang sudah berusia 26 tahun ini, meliputi 83 juta penduduk di tiga negara. Rinciannya, 14 provinsi di Thailand, 8 negara bagian di Malaysia, dan 10 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Presiden Jokowi Tekankan Isu Rakhine State di Sesi Retreat KTT Asean

"Kerja sama IMT-GT telah banyak berkontribusi dalam membangun perekonomian subkawasan, termasuk meningkatkan daya saing di daerah-daerah, meningkatkan konektivitas, serta meningkatkan nilai perdagangan, pariwisata, dan investasi," kata Presiden Jokowi dikutip Antara, Minggu (23/6/2019).

Presiden Jokowi menuturkan, IMG-HT memiliki tantangan yang tak mudah. Kerja sama ini tidak saja harus mempertahankan capaian, tetapi juga memastikan pembangunan dapat berkelanjutan dan tidak menghamburkan sumber daya.

"Selain itu, dalam dinamika perekonomian global dan kawasan yang penuh dengan ketidakpastian, penting bagi kerja sama IMT-GT untuk terus meningkatkan sinergi dan kordinasi dalam kerja samanya," ujarnya.

Presiden Jokowi kemudian menyampaikan tiga hal yang menjadi pandangan nasional Indonesia dalam kerja sama tiga negara itu. Pertama, pengembangan dan penyelesaian proyek-proyek konektivitas fisik, sejalan dengan salah satu fokus implementasi IMT-GT Vision 2036.

"Indonesia sendiri berkomitmen kuat untuk selesaikan berbagai proyek infrastruktur konektivitas di Sumatera seperti Tol Transsumatera, jalur kereta api, dan pelabuhan, serta jalur pelayaran antara Dumai-Malaka untuk peningkatan perdagangan lintas batas antara Indonesia dan Malaysia," katanya.

Pengembangan konektivitas fisik, menurut Presiden Jokowi, juga diperlukan dalam mendorong pengembangan bidang pariwisata di kawasan IMT-GT. Salah satu potensi besar yang ada adalah untuk marine tourism yang meliputi pariwisata cruise dan yacht serta pengembangan sumber daya manusia pelaku usaha sektor pariwisata.

Kedua, pentingnya pertumbuhan ekonomi di kawasan IMT-GT bersifat berkelanjutan dan inklusif. Dalam hal ini, Presiden menilai sektor pertanian memiliki peran penting dalam berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan dan inklusif di subkawasan ini.

"Komoditas seperti karet dan kelapa sawit memiliki multiplier efek besar terhadap perekonomian masyarakat IMT-GT. Untuk itu, kita perlu untuk terus tingkatkan kerja sama konkret dalam memajukan industri karet dan kelapa sawit," ujarnya.

Ketiga, Jokowi berpandangan perlu dimanfaatkan keunggulan dan potensi masyarakat di subkawasan di sektor industri halal. Kerja sama IMT-GT perlu mendorong penguatan kerja sama sektor-sektor usaha UKM halal yang berorientasi ekspor maupun halal start-up.

"Dalam kaitan ini, Indonesia bermaksud menyelenggarakan Halal Summit 2020 pada bulan Oktober 2020. Indonesia mengharapkan Halal Summit membuka peluang industri halal di kawasan kita," tandasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Dorong Potensi Kerja Sama Maritim di KTT Asean

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Dubes RI untuk Thailand Ahmad Rusdi.

Selain itu, tampak hadir juga beberapa gubernur yang wilayahnya masuk dalam kawasan IMT-GT, yaitu Gubernur Aceh, Gubernur Riau, Gubernur Bangka Belitung, dan Gubernur Sumatra Selatan.

Kerja sama IMT-GT diinisiasi sejak 1991 sebagai bentuk kerja sama sub-regional untuk peningkatan ekonomi kawasan di ketiga negara, meliputi kawasan Sumatera (Indonesia), semenanjung Malaya (Malaysia), serta sebagian wilayah selatan Thailand.

Kompas TV Meski pemenang pilpres 2019 belum secara resmi diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi, Presiden Joko Widodo yang juga capres nomor urut 01 sudah menyinggung kandidat calon menterinya. Seperti pada 16 Juni lalu saat Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah aktivis 1998 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Di sela acara halal bihalal dengan aktivis 98, presiden meminta mereka berani mengevaluasi apa yang sudah dan belum dilakukan pemerintah. Tak hanya itu, presiden juga menyinggung jatah menteri. Bahkan presiden terang-terangan membuka kemungkinan calon menteri di kabinetnya nanti akan diisi aktivis 1998 untuk membantu mengeksekusi kebijakan dengan baik. #CalonMenteriJokowi #KabinetJokowi #JokowiMaruf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com