Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli KPU: Tak Perlu Robot, Mahasiswa Semester 1 Pakai Excel Bisa Download Data Situng

Kompas.com - 20/06/2019, 14:44 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Komisi Pemilihan Umum (KPU) Marsudi Wahyu Kisworo menjelaskan tentang keamanan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pemilu 2019 dalam sidang sengketa pilpres.

Dalam penjelasannya, dia seolah menyinggung Hairul Anas Suadi, saksi yang dibawa tim hukum Prabowo-Sandiaga kemarin. Dalam sidang sebelumnya, Hairul disebut sebagai pencipta robot pemantau situng.

"Saya dengan mudah mengakses, dengan menggunakan (Microsoft) Excel saja saya bisa. Jadi kalau ada adik saya kemarin cerita bikin robot, enggak perlu robot. Itu mahasiswa semester I pakai Excel bisa download datanya situng, mudah sekali," ujar Marsudi dalam sidang sengketa pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (20/6/2019).

Baca juga: Ahli KPU: Situng Tak Untungkan Salah Satu Paslon

Hal itu karena situng yang diakses publik saat ini adalah virtualisasi dari sistem yang ada di dalamnya.

Untuk sistem di dalam situs situng, keamanannya memang harus lebih ketat. Sistem tersebut hanya bisa diakses di dalam KPU.

Ada tiga server yang menjadi back up data dalam sistem tersebut. Satu server berada di KPU dan dua server lainnya berada di lokasi yang tidak diketahui siapapun.

Baca juga: Ahli KPU Sebut Tidak Ada Pengurangan Suara Paslon 02 di Situng

Dengan demikian jika server di KPU hancur, masih ada dua server cadangan yang berfungsi. Adapun situs Situng adalah laman web tampak depan.

Marsudi mengatakan tidak perlu keamanan yang canggih dalam situs ini untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat yang mengakses.

"Kalau kita bicara dunia IT, keamanan itu selalu berbanding terbalik dengan kenyamanan. Kalau kita mau nyaman, pasti keamanannya berkurang. Tetapi kalau kita mau sangat aman, maka kenyamanannya akan berkurang," kata dia.

Baca juga: Ahli KPU: Kesalahan Input di Situng Bukan Kecurangan

Jika disimpulkan, dia menilai sistem keamanan Situng KPU sudah cukup memadai. Baik dari sistem di dalamnya dan juga situsnya.

"Jadi keamanannya menurut saya memadai, cukup lah. Tidak shopisticated, tetapi untuk keperluan itu, untuk kenyamanan, dan biaya, cukup pengamanannya," kata Marsudi.

Baca juga: JEO-Pokok Perkara dan Jawaban Tergugat Sidang MK Sengketa Pilpres 2019

Kompas TV Dalam sidang perselisihan hasil pilpres di MK, ketua tim hukum Jokowi-Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, mencecar saksi ketiga yang dihadirkan pihak pemohon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah seorang ahli IT yang menyoroti mengenai metodologi penyebaran suara. #SengketaPilpres #GugatanPrabowo #PrabowoSandiaga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com