Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Sebut Arus Bawah Partai Ingin Megawati Kembali Jadi Ketum

Kompas.com - 19/06/2019, 19:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan arus bawah di partainya menginginkan kembali Megawati Soekarnoputri tetap menjabat sebagai Ketua Umum di periode 2020-2025.

Hal itu mengacu pada periodisasi kepemimpinan Megawati yang berakhir pada 2020. Berdasarkan Kongres IV PDI-P, Megawati menjabat Ketua Umum PDI-P periode 2015-2020.

"Ada juga aspirasi dari seluruh ketua DPD PDI-P yang mohon kesediaan ibu ketua umum untuk berkenan memimpin kembali PDI-P. Itu suara arus bawah," kata Hasto di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P IV di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Rakernas PDI-P Belum Bahas Ketua Harian

Ia mengatakan, PDI-P tentunya mempertimbangkan suara tersebut. Ia menambahkan, hal itu yang membedakan PDI-P dari partai lain.

Meski demikian, Hasto mengatakan PDI-P tetap membuka kemungkinan lain dalam hal regenerasi kepemimpinan partai. Hanya, Hasto mengatakan PDI-P mensyaratkan agar calon pemimpin partai memiliki pemahaman ideologi yang mumpuni.

"Nah kepemimpinan dalam kesadaran PDI-P itu adalah tidak semata-mata kepemimpinan yang mendapat legitimasi kuat dari arus bawah. Tapi juga memiliki pengalaman panjang, kokoh dalam ideologi," lanjut dia.

Baca juga: Jokowi Hadiri Rakernas PDI-P

Diketahui, hari ini PDI-P menggelar Rakernas IV untuk mempersiapkan pelaksanaan Kongres V Di Bali, Agustus mendatang.

Politisi PDI-P Pramono Anung mengatakan dalam Kongres V PDI-P nanti ada rencana untuk memilih jabatan baru untuk partai.

Ia mengatakan jabatan baru itu adalah ketua harian partai dan wakil ketua umum.

"Memang ada wacana apakah nanti ada ketua harian maupun wakil ketua umum, mekanisme ini diserahkan sepenuhnya ke dalam Kongres," kata Pramono saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Pemilu 2019. Hasilnya PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dengan 19,33% disusul Partai Gerindra di posisi kedua dengan perolehan suara 12,57% dan ketiga ditempati Partai Golkar yang meraih 12,31% suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com