JAKARTA, KOMPAS.com — Mayoritas masyarakat menerima hasil Pemilihan Umum 2019. Hal ini diketahui lewat jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan pada 27-28 Mei terhadap 536 responden.
Sebanyak 96,4 persen responden yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma-'ruf Amin mengatakan menerima apa pun hasil pemilu.
Sementara jumlah responden pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menerima hasil pemilu lebih kecil, tetapi tetap mayoritas.
Sebanyak 53,5 persen responden pendukung Prabowo-Sandi mengaku menerima apa pun hasil pemilu.
Baca juga: 5 Hal Menarik dari Sidang Perdana Gugatan Prabowo-Sandiaga di MK
Sementara ada 36,8 persen responden pendukung Prabowo-Sandi yang menolak apa pun hasil pemilu.
Sebanyak 3,5 persen lain mengatakan menerima hasil pemilu hanya jika Prabowo menang.
"Mayoritas responden jajak pendapat Kompas menyatakan menerima hasil pemilihan umum," tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu seperti dikutip dari harian Kompas, Senin (17/6/2019).
Meski mayoritas responden menerima hasil pemilu, banyak juga responden yang menilai pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 tidak lebih baik dari Pemilu 2014.
Baca juga: Tim 02 Minta Perlindungan Saksi, TKN Singgung Kasus yang Pernah Jerat Bambang Widjojanto
Sejumlah gejolak aksi massa dan kondisi politik termutakhir menjadi catatan publik.
Separuh lebih responden atau 60,1 persen memandang pelaksanaan pemilihan umum kali ini cenderung lebih buruk dari pemilu lima tahun sebelumnya.
Hanya 23,1 persen yang menganggap pemilu kali ini lebih baik.
Dari total responden yang menjawab kualitas Pemilu 2019 ini lebih buruk, sebanyak 36,1 persen menyatakan pemilu kali ini buruk karena diwarnai kericuhan.
"Responden cenderung memandang negatif kerusuhan tersebut yang awalnya merupakan unjuk rasa damai menolak hasil Pemilu 2019," tulis Wahyu.
Baca juga: KPU: Tuntutan Prabowo-Sandiaga agar Hasil Pilpres Dibatalkan Tak Nyambung
Pengumpulan pendapat melalui telepon ini dilakukan Litbang Kompas pada 27-28 Mei 2019. Sebanyak 536 responden berusia minimal 17 tahun berbasis rumah tangga dipilih secara acak bertingkat di 17 kota besar di Indonesia, yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Makassar, Manado, Ambon, dan Jayapura.
Jumlah responden ditentukan secara proporsional di setiap kota. Menggunakan metode ini dengan tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan plus minus 4,5 persen.
Untuk selengkapnya bisa dibaca dalam berita Kompas berjudul "Publik Menerima Hasil Pemilu".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.