Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk Diduga Jadi Penyebab Tenggelamnya KM Nusa Kenari di Perairan Alor

Kompas.com - 15/06/2019, 12:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kapal Motor (KM) Nusa Kenari 02, yang memuat 30 orang penumpang, tenggelam di Perairan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi mengatakan, penyebab tenggelamnya kapal tersebut akibat cuaca buruk.

"Perkiraan sementara, akibat cuaca buruk sehingga menyebabkan ombak besar dan menenggelamkan KM Nusa Kenari 02," ungkap Silalahi kepada Kompas.com, Sabtu (15/6/2019).

Menurut Silalahi, kapal itu tenggelam sekitar pukul 05.30 Wita pagi tadi.

KM Nusa Kenari 02 lanjut Silalahi, memuat 30 penumpang dari Kalabahi menuju Kalunan Mataru.

"Untuk dua penumpang yang meninggal dan delapan yang hilang, masih kita data identitasnya," ujar Silalahi.

Baca juga: Kapal Tenggelam di Perairan Alor, 2 Tewas, 8 Hilang

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, mengatakan, kapal tenggelam di Perairan Tanjung Margeta, Kabupaten Alor, pada koordinat 08° 26' 51.85" S 124°24' 38.09" E

KM Nusa Kenari 02, adalah jenis kapal penumpang, dengan rute pelayaran Kalabahi-Pureman.

"Kita baru menerima laporan itu. Tim SAR Gabungan dari Kupang menggunakan KN SAR Antereja, baru bergerak menuju ke lokasi pukul 10.30 Wita," ucapnya.

Kompas TV Kepadatan terjadi di pelabuhan Bakauheni, Lampung.<br /> <br /> Antrian kendaraan baik mobil maupun motor terlihat di gerbang masuk pelabuhan.<br /> <br /> Pemudik yang tidak menggunakan kendaraan juga harus mengantri cukup panjang sebelum bisa masuk ke kapal.<br /> <br /> Pengelola pelabuhan Bakauheni menyatakan, puncak arus balik di pelabuhan ini terjadi sejak kemarin hingga hari ini (9/6).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com