Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Yakin Masyarakat Tak Terpengaruh Teror Bom Bunuh Diri di Sukoharjo

Kompas.com - 04/06/2019, 22:19 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini masyarakat tak terpengaruh dengan bom bunuh diri yang terjadi di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.

Ia meyakini masyarakat akan beraktivitas seperti biasa dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri esok hari, Rabu (5/6/2019).

"Masyarakat sudah terbiasa dengan hal-hal yang sulit. Masyarakat tetap pada waktunya itu memahami itu dan saya yakin masyarakat tidak terpengaruh," ujar Kalla di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta, Selasa (4/6/2019).

Baca juga: Diungkap, Identitas Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura Sukoharjo

Ia mengatakan, polisi sudah menangani kasus tersebut dengan baik sehingga masyarakat tak perlu khawatir.

Ia menambahkan, saat ini polisi kerap menjadi sasaran teror lantaran langsung berhadapan untuk menindak para teroris.

"Semua yang berbentuk teror tentu pasti pemerintah akan memberantasnya. Memang karena polisi yang di depan maka polisi lah yang selalu menjadi juga tempat terdepan untuk mereka mengambil balasan gitu, membuat balasan," ujar Kalla.

"Tapi itu tugas polisi dan kita terima kasih kepada kepolisian yang telah berbuat sangat banyak untuk itu," lanjut dia.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan, ledakan di Pos Polisi Kartasura bermula saat pelaku mendekati pos sekitar pukul 22.35 WIB.

Setelah itu, pelaku yang diketahui berinisial RA (22) duduk di depan trotoar. Sekitar 10 menit kemudian, ledakan terjadi.

Polisi pun melakukan sterilisasi di lokasi dan membawa pelaku yang menjadi korban dari aksinya.

Langkah berikutnya, tim Densus 88 Antiteror dan Polda Jawa Tengah menginvestigasi identitas pelaku dan melakukan olah TKP.

Baca juga: Ganjar: Jangan Sebar Gambar Mengerikan Terkait Ledakan di Pospol Kartasura Sukoharjo

Pelaku berinisial RA tersebut berusia 22 tahun dan memiliki pekerjaan sebagai penjual gorengan.

Kemudian, Selasa pukul 01.25, tim menggeledah kediaman pelaku di rumah orangtuanya.

Dari penggeledahan ditemukan dua plastik berisi belerang, sebuah plastik berisi potasium klorat, kemudian dua boks berisi campuran belerang dengan potasium klorat dan arang atau black powder.

Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah rangkaian elektronik, terdiri dari 4 switch, baterai dan charger, 1 kantong serbuk putih yang diduga nitrat, 1 plastik arang, kemudian 2 plastik berisi kabel, sebuah pipa, detonator manual, solder, dan sisa paku.

Saat ini pelaku sedang mendapat perawatan intensif. Ia mengalami luka di bagian tangan kanan dan perut. Namun, RA dalam keadaan stabil dan dapat berkomunikasi. Dari hasil keterangan sementara, RA telah terpapar paham radikal.

Namun, Dedi mengungkapkan bahwa RA merupakan lone wolf atau bertindak sendiri. Polisi belum menemukan indikasi RA tergabung dalam jaringan kelompok teroris manapun.

Jika pelaku telah pulih total, aparat akan meminta keterangan pelaku dan mendalami motif dari aksinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com