JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, 21 persen wilayah Indonesia memasuki musim kemarau, sedangkan sisanya belum kemarau.
"Jadi yang bener-bener udah kemarau itu Bali dan Nusa Tenggara," kata Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Harry Tirto Djamitko dalam konferensi pers di gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019).
Sementara untuk Pulau Jawa, lanjutnya, baru mulai memasuki musim kemarau pada awal Juni ini. Maka dari itu, potensi hujannya sudah mengalami pengurangan.
Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Sebagian Warga Gunungkidul Kekurangan Air
Hary menuturkan, di wilayah yang belum memasuki musim kemarau masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi di beberapa titik.
"Artinya masih ada beberapa tempat yang transisi dari musim hujan ke kemarau," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, BMKG telah memetakan prediksi cuacan dan iklim setiap dasahari atau persepuluh hari untuk Juni 2019.
Baca juga: BMKG: Musim Kemarau Akan Terjadi pada April 2019
Berdasarkan pemetaan tersebut, hujan dengan intensitas menengah sampai tinggi didominasi pesisir barat Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Sementara secara harian, lanjutnya, potensi hujan untuk awal Juni dengan intensitas sedang hingga tinggi hampir sama, yakni di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat, dan Banten.
"Tapi bukan merata, hanya sebagian saja, terus sebagian besar Sulawesi, terus Maluku, dan Papua," katanya.