Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan AHY dan Jokowi yang Berbuntut "Serangan" ke SBY...

Kompas.com - 29/05/2019, 05:49 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hasil Pemilihan Umum atau Pemilu 2019 sudah terlihat setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan rekapitulasi suara pada 21 Mei 2019 lalu.

Meski begitu, arah politik sejumlah partai politik sudah terlihat tak lama setelah lembaga survei merilis hasil hitung cepat setelah pemungutan suara pada 17 April silam.

Sejak saat itu, sikap dan arah para anggota koalisi mulai mendapat banyak sorotan, terutama sikap politik yang dilakukan oleh kubu yang dinyatakan tidak memenangkan Pemilu.

Setiap pertemuan antara dua pihak berbeda, yaitu partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno, mendapat banyak perhatian, tanpa memperhatikan konteks pertemuan yang terjadi.

Misalnya, sorotan terjadi saat ketua MPR yang berasal dari Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan bertemu Presiden Joko Widodo saat pelantikan Gubernur Maluku terpilih pada 24 April lalu.

Berbagai pihak menerka bahwa ini menjadi awal rekonsiliasi antara kubu Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandiaga. Meskipun, setelah itu Zulkifli Hasan menjelaskan keberadaannya di Istana terkait tugasnya sebagai ketua MPR.

Hal serupa juga dialami oleh putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia sempat dua kali bertemu dengan Jokowi. Pertemuan itu memantik banyak persepsi bermunculan di masyarakat.

Hingga akhirnya, SBY mengaku banyak serangan yang diterima Agus, dirinya, dan tak terkecuali Partai Demokrat setelah pertemuan dengan Jokowi.

Baca juga: Dalam Sebulan, Jokowi Dua Kali Undang AHY ke Istana

Pertemuan di Istana Merdeka

Pada 2 Mei 2019, AHY yang merupakan Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat bertandang ke Istana Merdeka, Jakarta memenuhi panggilan Joko Widodo.

Keduanya terlibat percakapan empat mata, sehingga tidak ada satu pun yang mengetahui apa isi perbincangan keduanya.

Lagi-lagi, pertemuan itu disebut sebagai langkah politik yang diambil Demokrat usai Pilpres usai. Banyak yang menyebut Partai Demokrat mulai menunjukkan kecondongannya terhadap kubu pemerintah di masa depan.

Akan tetapi, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin menyebut terlalu dini untuk membicarakan koalisi di pertemuan tersebut.

Sementara dari pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, menilai pertemuan ini baik untuk diikuti oleh pihak lainnya untuk mendinginkan suasana pasca kampanye dan pemilu yang cukup menaikkan tensi masyarakat.

Baca juga: Pertemuan AHY dengan Jokowi Untuk Turunkan Ketegangan Pasca Pilpres

Pertemuan di Istana Bogor

Rupanya tak cukup sekali AHY hadir ke Istana dan bertemu Capres Petahana tersebut, kali ini pertemuan terjadi di Istana Bogor pada Rabu (22/5/2019) kemarin.

Menjelaskan tentang pertemuannya, AHY menyebut Jokowi memintanya menjadi penghubung dengan SBY yang saat ini ada di Singapura, mendampingi sang istri menjalani pengobatan atas kanker darah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com