KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan rangkuman atas sejumlah informasi bohong, hoaks, dan disinformasi yang tersebar selama kerusuhan 22 Mei 2019 hingga 24 Mei 2019.
Dari laporan Kominfo tersebut, terdapat 30 informasi yang 17 di antaranya terklarifikasi sebagai hoaks. Sedangkan, 13 lainnya dikategorikan sebagai disinformasi.
Beberapa hoaks yang paling banyak menyita perhatian publik di antaranya adalah pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dilakukan dalam senyap.
Ada juga mengenai penyerangan masjid dan penggunaan peluru tajam oleh kepolisian, juga kabar adanya anggota polisi China di barisan pengaman demo kemarin.
Baca juga: Hoaks, Ada Warga Garut Tewas dalam Aksi 22 Mei di Jakarta
Semua informasi tersebut sempat diterima masyarakat melalui berbagai saluran media sosial. Namun, pada akhirnya satu per satu mendapatkan klarifikasi dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Misalnya kepolisian melalui Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal yang membantah adanya penyerangan terhadap rumah ibadah dan menyebut pihaknya sama sekali tidak menggunakan peluru tajam selama mengamankan aksi 22 Mei.
Selanjutnya, Komisioner KPU Ilham Saputra juga menjelaskan alasan mengapa pengumuman dilakukan pada dini hari. Hal itu dilakukan karena semua proses penghitungan baik di tingkat provinsi maupun di luar negeri telah rampung.
Adapun anggota Brimob yang disebut sebagai anggota polisi dari China ternyata merupakan WNI dan berasal dari Sulawesi Utara. Ia memang memiliki mata yang sipit dan kulit putih menyerupai orang dari etnis China.
Baca juga: 6 Hoaks dan Cek Fakta Kerusuhan 22 Mei 2019, Brimob China hingga Ambulans Gerindra
Sementara itu, beberapa disinformasi ini juga sempat membuat bingung masyarakat sebagai pihak yang menerimanya.
Misalnya, informasi tentang Polri yang lepas tangan atas banyaknya korban tewas akibat peluru tajam atau massa dari berbagai daerah berbondong-bondong datangi Jakarta.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut kepolisian tidak menggunakan peluru tajam apalagi hingga menyebabkan enam massa tewas.
Ia meminta masyarakat tidak langsung menuduh aparat atas kejadian ini. Namun, informasi ini diplintir sehingga muncul makna yang berbeda.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Demonstran Ditembaki Peluru Tajam, Ini Penjelasan Polri
Terakhir, tentang beberapa foto yang menunjukkan sejumlah massa bergerak di jalanan. foto itu diambil saat kampanye akbar salah satu paslon di Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam gambar, terlihat banyak massa yang membawa bendera partai politik.
Selain hoaks dan disinformasi tersebut, masih terdapat sejumlah informasi tidak benar lainnya yang berhasil dikonfirmasi berbagai media massa dan dirangkum menjadi satu oleh Kominfo.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Penjelasan Brimob soal Anggotanya yang Disebut dari China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.