JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal mengungkapkan polisi menangkap 185 orang yang terlibat kerusuhan usai unjuk rasa damai di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Rabu (22/5/2019) malam.
"Dari serangakian tindakan kepolisian untuk melakukan penegakan hukum, penangkapan kami tangkap 185 orang tadi malam," ujar Iqbal di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Iqbal mengatakan penangkapan dilakukan di beberapa lokasi yang berbeda. Beberapa lokasi yang menjadi tempat penangkapan 185 orang tersebut di antaranya di Sarinah, di depan Kantor Bawaslu, Menteng, Gambir, Slipi,ndan Petamburan.
Baca juga: Neurosains Jelaskan Cara Kerja Otak Sulut Kerusuhan 22 Mei 2019
Ia mengatakam polisi dan TNI berhasil mengendalikan situasi hingga menjadi kondusif sekira pukul 01.25 WIB Kamis (23/5/2019) dini hari.
"Massa terus ada yang beberapa gelintir saja masih tersisa di Jalan Wahid Hasyim, itu duduk sampaii sahur tapi tidak melakukan aksi. Begitu juga massa perusuh yang ada di Slipi," ujar Iqbal.
"Dengan pendekatan demi pendekatan yang dilakukan, massa di Slipi juga membubarkan diri. Pergerakan personel pengamanan ini selalu bersama. Ada petugas kepolisian dan ada petugas TNI," lanjut dia.
Jumlah tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta menjadi sekitar 300 orang per Kamis (23/5/2019) pagi.
Baca juga: 6 Hoaks dan Cek Fakta Kerusuhan 22 Mei 2019, Brimob China hingga Ambulans Gerindra
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, para tersangka ditahan di Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polres Metro Jakarta Barat.
"Saat ini untuk Polda Metro masih melakukan pemeriksaan secara intens terhadap 300 lebih untuk pelaku kerusuhan yang sudah diamankan oleh Polda Metro Jaya," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, polisi sedang mendalami peran dari masing-masing tersangka, siapa yang menjadi pelaku di lapangan, koordinator, hingga aktor intelektual.
Kemudian, pihak berwajib juga mendalami barang bukti yang ditemukan, seperti uang, bom molotov, senjata tajam, kendaraan, dan petasan.
Dedi mengungkapkan, salah satu hal yang didalami terkait petasan yang disita dan pemasoknya.
"Termasuk barang bukti yang berhasil disita juga petasan dengan berbagai macam ukuran itu nanti akan dimintai keterangan, akan didalami semuanya darimana dia dapat petasan itu, kemudian siapa yang memerintahkan mereka untuk menggunakan petasan itu," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.