JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 200 orang telah mendaftarkan diri untuk posisi calon Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pendaftaran telah ditutup pada Jumat (17/5/2019) pekan lalu.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebutkan, dari 200 pendaftar, 9 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi.
"Jadi 9 orang lulus tes administrasi dan nanti mulai besok dan lusa akan mengikuti tes teknis, tes kompetensi, tes kesehatan dan jiwa dan lainnya," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Menurut Febri, dari rangkaian tes itu, pendaftar yang lolos akan mengikuti proses wawancara dengan Panitia Seleksi Calon Sekjen KPK.
Febri menyebutkan, jabatan Sekjen KPK harus diemban oleh orang yang memiliki sejumlah kompetensi.
Kompetensi itu mencakup pembinaan atas manajemen perencanaan, pengelolaan keuangan, organisasi dan tata laksana, manajemen strategis, manajemen kinerja, manajemen sumber daya manusia hingga bantuan hukum dan hubungan masyarakat.
KPK diketahui sudah membuka dua gelombang seleksi Sekjen KPK.
Seleksi gelombang pertama terdapat 4.480 pelamar, dan gelombang kedua tercatat 1.372 orang yang mendaftarkan diri.
Dari dua gelombang seleksi, KPK sebenarnya sudah mendapatkan total 6 calon sekjen. Keenam calon itu telah mengikuti rangkaian seleksi yang dilakukan oleh panitia seleksi.
Akan tetapi, pada tahap akhir wawancara, panitia seleksi belum berhasil menemukan calon yang memenuhi kriteria.
Hal ini yang mendasari KPK kembali membuka seleksi gelombang ketiga ini.
Sembilan orang yang lolos administrasi pada seleksi gelombang ketiga ada yang berasal dari internal dan eksternal KPK.
Berikut adalah profil singkat 9 calon Sekjen KPK yang lolos seleksi administrasi:
1. Asep Rahmat Suwandha
•Pekerjaan: Koordinator Unit Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK
•Pendidikan terakhir: S2 Universitas Indonesia, Ekonomi dan Keuangan Syariah