Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Ada yang Ingin Ciptakan Martir agar Publik Marah ke Aparat

Kompas.com - 22/05/2019, 15:43 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengingatkan masyarakat bahwa ada upaya dari pihak tertentu untuk membuat kemarahan publik terhadap aparat keamanan.

Caranya, kata dia, dengan menciptakan martir saat demo penolakan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.

Kapolri mengatakan, pihaknya sudah mengamankan tiga senjata api jenis M4, revolver, dan glock. Enam orang diamankan terkait senpi tersebut.

Baca juga: Kapolri Tunjukkan 3 Senjata Api yang Akan Dipakai Tersangka Saat Demo 22 Mei

Tiga senpi tersebut ditunjukkan dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

"Kepolisian sudah melakukan penangkapan sejumlah orang berikut senjata api bertujuan membuat kerusuhan tanggal 22 Mei. Paling tidak ada enam orang yang diamankan," kata Tito.

Menurut Tito, mereka menargetkan penembakan terhadap aparat keamanan atau pejabat. Target lain adalah pendemo, seolah-olah aparat keamanan yang menembak.

"Supaya timbul martir, alasan membuat publik menjadi marah. Yang disalahkan aparat pemerintah," kata Tito.

Baca juga: Kapolri: Provokator Mengaku Dibayar, Total Uang Rp 6 Juta

Tito mengatakan, informasi yang didapat, masih ada senjata api ilegal yang beredar.

Selain itu, Tito menyinggung penangkapan sejumlah terduga teroris dalam sebulan terakhir. Dalam penangkapan tersebut, sejumlah bom aktif dan empat senpi ditemukan.

Para terduga teroris itu juga akan beraksi ketika demo hari ini.

"(Bom dan senpi) mereka juga akan gunakan pada saat ribut," kata Tito.

Baca juga: Wiranto: Yang Menyerang Itu Preman-preman yang Dibayar, Bertato

Karena itu, tambah Kapolri, pihaknya masih menyelidiki perilah tewasnya sejumlah orang dalam kerusuhan yang dipicu aksi sekelompok orang bayaran.

"Kita minta masyarakat tetap tenang, tidak langsung menuduh aparat keamanan yang melakukan tindakan-tindakan tersebut," kata Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com