Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Daerah dengan Peningkatan Suara Tajam untuk Jokowi

Kompas.com - 21/05/2019, 19:36 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rekapitulasi suara dalam Pemilu 2019 yang diikuti dua pasangan calon, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (21/5/2019).

Meskipun KPU belum menetapkan pemenang dalam kontestasi politik ini, namun perolehan suara secara nasional telah direkap dan diungkap ke publik.

Dari hasil perolehan suara tersebut, pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Selisih suara kedua pasangan calon itu sebanyak 16.957.123 atau 11 persen.

Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebanyak 85.607.362 atau 55,50 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapatkan suara sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.

Perolehan ini menyebabkan Jokowi kembali berpeluang dilantik sebagai presiden pada periode 2019-2024. Dalam pilpres sebelumnya, Jokowi yang berpasangan dengan Muhammad Jusuf Kalla, berhasil mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

Baca juga: KPU Pastikan Pengumuman Rekapitulasi Tidak Terburu-buru dan Tidak Senyap

Bertambah dan berkurangnya perolehan suara bagi paslon nomor urut 01 terjadi di beberapa daerah. Berikut lima provinsi dengan jumlah suara meningkat untuk Jokowi:

1. Sulawesi Utara

Suara untuk Jokowi dari Sulawesi Utara naik sebesar 23,36 persen. Pemilu tahun ini, Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebesar 77,24 persen.

Dibandingkan sebelumnya, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapatkan suara 53,88 persen.

2. Nusa Tenggara Timur

Di Nusa Tenggara Timur, Jokowi berhasil mendapatkan suara lebih tinggi dibanding sebelumnya, yaitu sebesar 88,57 persen.

Pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh suara 65,92 persen. Dari kedua pesta demokrasi tersebut, jumlah suara untuk Jokowi dari daerah ini naik sebesar 22,65 persen.

3. Bali

Provinsi Bali juga menyumbangkan suaranya untuk Jokowi lebih banyak dibandingkan pilpres sebelumnya, dengan kenaikan sebesar 20,26 persen.

Pemilu kali ini, Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 91,86 persen, sedangkan lima tahun lalu pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh suara 71,42 persen.

4. Papua

Suara untuk Jokowi dalam pemilu tahun ini dari Provinsi Papua turut naik sebesar 18,17 persen.

Jokowi-Ma'ruf mendapat suara sebesar 90,66 persen. Pada periode sebelumnya Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh suara 72,49 persen.

5. Gorontalo

Jumlah suara untuk Jokowi dari Provinsi Gorontalo naik sebesar 14,83 persen dibanding pemilu sebelumnya.

Kali ini, Jokowi-Ma'ruf mendapatkan suara sebesar 51,73 persen, sedangkan pada Pilpres lima tahun lalu, Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh suara sebesar 36,90 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com