Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Kemenangan Jokowi Sudah Terpola Sejak Pilkada 2018

Kompas.com - 20/05/2019, 19:40 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies ( CSIS) Philips J Vermonte berpendapat proses Pemilihan Presiden 2019 saat ini merupakan rangkaian kegiatan pemilu sejak tahun 2014.

Khususnya terkait pilkada serentak yang berlangsung pada 2017 dan 2018. Philips menilai hasil pilkada tersebut seolah memberi pola dan tanda atas menangnya calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Pada akhirnya, pola ini bisa dibaca untuk memprediksi siapa yang akan maju sebagai capres pada 2024.

"Pada pilkada serentak 2017 ada satu yang paling kontroversial yaitu Pilkada DKI. Tentang tumbangnya Ahok dan terpilihnya Anies," ujar Philips dalam diskusi di Menara Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Senin (20/5/2019).

Baca juga: Kemenangan Jokowi karena Peran Parpol, Pemerintahan Baru Dinilai Mudah Diintervensi

Philips mengatakan setelah itu seolah-olah terjadi dikotomi ideologis seperti yang terjadi pada Pemilu 2019. Namun, Pilkada 2018 yang dilakukan serentak di 171 daerah jauh lebih menarik. Philips melihat ada kesamaan tipe pemimpin yang terpilih dalam Pilkada 2018.

"Pilkada di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan memperlihatkan hasilnya adalah the rise of urban leadership karena yang terpilih itu para teknokrat ," ujar Philips.

Menurut dia, baik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah masuk dalam kategori teknokrat. Mereka merupakan tokoh yang berpengalaman dalam bidang pemerintahan.

Baca juga: Situng 91 Persen: Jokowi-Maruf Unggul 78 Juta Suara

"Jadi memang betul ada tren konsenrvatisme di 2017. Tetapi ada waktu-waktu di mana masyarakat memilih pemimpin yang bisa menyelesaikan problem urban," ujar Philips.

Jika trennya benar seperti ini, Philips mengatakan wajar jika pada Pilpres 2019 ini Jokowi terpilih kembali. Sebab, Jokowi termasuk teknokrat yang sudah berkiprah sejak menjabat sebagai wali kota di Solo.

Dengan kondisi itu, Philips mengatakan cukup beralasan jika menyebut tren pemimpin yang dipilih masyarakat adalah para teknokrat. Dia menilai tren ini bisa jadi masih diinginkan masyarakat pada Pilpres 2024 nanti.

"Dan saya tidak akan heran kalau 2024 nanti yang mencalonkan (dalam Pilpres) adalah gubernur-gubernur ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com