Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Tenaga Kerja Indonesia Harus Naik Kelas

Kompas.com - 20/05/2019, 16:52 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa penguatan alokasi anggaran program prioritas akan difokuskan pada empat sektor, salah satunya sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Sementara ketiga sektor lainnya yakni perlindungan sosial, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas desentralisasi fiskal dan reformasi institusional.

"Sesuai tema kebijakan fiskal 2020, penguatan alokasi anggaran program prioritas akan difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia, perlindungan sosial yang komprehensif, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas desentralisasi fiskal dan reformasi institusional yang mendukung akselerasi daya saing," ujar Sri Mulyani saat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2020 dalam Rapat Paripurna ke 17 DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2019).

Baca juga: Polda Metro Jaya Buka Desk Tenaga Kerja, Tampung Aduan Ketenagakerjaan

Sri Mulyani mengatakan, pembangunan manusia Indonesia dilakukan dengan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan.

Sehingga masyarakat memiliki produktivitas tinggi dan mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0.

Menurut dia, kualitas tenaga kerja indonesia saat harus mengalami peningkatan menjadi tenaga kerja terampil.

"Kualitas tenaga kerja indonesia harus naik kelas dari sebagian besar berpendidikan dasar dan kurang terampil, menjadi tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang baik dan terampil," ucapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, lanjut Sri Mulyani, program-program perlindungan sosial yang komprehensif terus dikembangkan.

Baca juga: Langkah Kemnaker Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja di Kota Bekasi

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan untuk meningkatkan konektivitas arus orang dan barang.

Jaringan digital juga dikembangkan sebagai bentuk kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0.

"Kondisi infrastruktur yang semakin baik merupakan prasyarat percepatan transformasi ekonomi yang mendukung peningkatan ekspor dan peningkatan lapangan kerja," kata Sri Mulyani.

Kompas TV Catu bin Kardi, tenaga kerja Indonesia asal Desa Bondan, Indramayu, Jawa Barat kini sedang memperjuangkan 2 hal penting dalam hidupnya. Yakni berjuang melawan kanker yang sedang dideritanya dan memperjuangkan upahnya yang menjadi haknya selama 27 tahun bekerja di Arab Saudi. Selama 27 tahun bekerja Catu mengaku tak pernah mendapatkan upah. Dan mirisnya setelah majikannya mengetahui bahwa Catu menderita kanker stadium IV, ia kemudian dipulangkan ke tanah air dengan tangan kosong. Menurut Catu, majikan tidak memberikan gaji selama 27 tahun ini berdalih, gajinya sudah digunakan untuk pembuatan paspor dan kartu identitas dirinya. Namun Catu tak mau tinggal diam. Ia meminta bantuan hukum untuk mendapatkan hak yang belum pernah diterimanya selama bekerja 27 tahun. #TKI #ArabSaudi #TKITidakDigaji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com