JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia terus menjalin kerja sama global dengan negara lain dalam mengurangi risiko bencana.
Hal itu disampaikan Kalla saat menjadi pembicara di forum Global Platform on Disarter Risks Reduction (GPDRR) di International Conference Center Geneva (CICG) Swiss, Kamis (16/05/2019).
"Dalam hal ini (mengirangi risiko bencana), Indonesia terus berkomitmen tinggi untuk memajukan kerja sama kawasan dan global di bidang pengurangan risiko bencana,” papar Kalla melalui keterangan tertulis dari Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (17/5/2019).
Baca juga: Wapres Kalla Melawat Swiss dan Perancis, Bahas Penanganan Bencana dan Terorisme
Ia menyatakan, Indonesia merasa bangga bisa menjadi bagian dari penyelenggaraan acara tersebut.
Kalla menambahkan, sebagai negara yang telah mengalami banyak bencana alam, Indonesia memahami betul arti penting implementasi Kerangka Sendai (kerangka kerja pengurangan risiko bencana) baik di tingkat lokal, nasional, kawasan, maupun dunia.
Hal itu, Kata Kalla ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan badan-badan serta para pemangku kepentingan terkait, untuk kembali memperkuat kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi bencana pada Februari 2019.
Baca juga: Temui Presiden IOC, Jusuf Kalla Bahas soal Tuan Rumah Olimpiade 2032
Dalam instruksi Presiden itu, semua lembaga diminta mengimplementasi kemitraan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mengintegrasikan rencana pembangunan yang mencakup pengurangan risiko bencana dan koordinasi pemerintah daerah dan nasional.
Wapres pun menyatakan tidak ada satupun negara yang dapat menghadapi sendiri dampak dari bencana. Karenanya Indonesia percaya bahwa kerja sama internasional memainkan peranan yang sangat penting.
Ia pun memaparkan program dan pelatihan yang telah dijalankan sebagai wujud dari komitmen terhadap kerja sama internasional dalam bidang kebencanaan.
Baca juga: Di KTT Paris, Wapres Kalla Bicara Tiga Fokus Atasi Ekstremisme
Program tersebut berupa peningkatan kapasitas SDM dalam menghadapi bencana yang melibatkan negara-negara di Asia Pasifik dan Uni Eropa.
Ia pun menyatakan, Indonesia bersedia menjajaki kerja sama di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam menghadapi fenomena alam yang berulang ini.
Wapres juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas solidaritas masyarakat internasional yang diberikan kepada Indonesia saat terjadinya gempa bumi dan tsunami di Lombok, Palu, dan Selat Sunda.
“Bagi Indonesia, solidaritas ini merupakan bukti nyata komitmen dunia internasional dalam mendukung pengurangan risiko bencana sebagaimana telah menjadi jiwa Kerangka Sendai,” lanjut Wapres.