JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi sedang mendalami sebuah video yang beredar di media sosial diduga perihal rapat rencana makar saat pengumuman hasil rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.
"Sudah saya informasikan ke Direktorat Siber, informasinya masih dilakukan analisis," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Dalam video yang dibagikan oleh akun @lesandra161, seorang laki-laki yang disebut sebagai mantan Danjen Kopassus tersebut tampak berbincang dengan ibu-ibu.
Baca juga: Polri Sebut Tak Ada Potensi Kerusuhan Saat 22 Mei 2019
Pemilik akun menyertakan caption yang berbunyi, "Bocoran rencana makar tanggal 22 Mei nih. Katanya sih mantan Danjen Kopassus yang ngomong ini".
Salah satu hal yang mereka bicarakan adalah rencana menutup gedung KPU jika pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dinyatakan menang.
"Nanti kalau tanggal 22 diumumkan, kalau Jokowi menang, yang kita lakukan kita tutup dulu KPU, tutup. Tutup. Kemudian mungkin ada yang tutup Istana dan DPR," ucap pria tersebut seperti dikutip dari video yang beredar.
Kendati demikian, Dedi mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum menerima laporan perihal tersebut.
"Masih ditunggu. Jadi setiap ada dugaan peristiwa-peristiwa seperti itu, dari Direktorat Siber lebih banyak melakukan suatu analisis dulu, kajian-kajian dulu," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.