Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Tahun Lalu, Soeharto Persingkat Kunjungan ke Mesir...

Kompas.com - 14/05/2019, 16:39 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1998 berbuntut panjang. Mahasiswa sebagai "agent of change" tak terima dengan kondisi itu dan melakukan aksi demonstrasi menuntut perubahan kepemimpinan nasional.

Aksi mahasiswa ini semakin masif saat Soeharto kembali terpilih sebagai presiden dalam Sidang Umum MPR pada Maret 1998. Gerakan meluas ke berbagai kampus di Indonesia. Dampaknya begitu jelas, bentrokan dan kerusuhan dengan aparat keamanan tak terelakkan.

Korban meninggal dan luka-luka semakin banyak mengiringi aksi mahasiswa. Gerakan mahasiswa semakin panas setelah terjadi Tragedi Trisaksi yang menewaskan empat mahasiswa. Mereka tewas karena ditembak dengan peluru tajam.

Setelah peristiwa itu, suasana Jakarta semakin memanas. Aksi damai untuk menyerukan belasungkawa terhadap mahasiswa Universitas Trisakti yang meninggal berujung kerusuhan. Beberapa titik di Jakarta terjadi kerusuhan pada 13 dan 14 Mei 1998.

Ketika peristiwa itu terjadi, Soeharto sedang berkunjung ke Mesir untuk menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-15.

Entah ada hubungannya atau tidak dengan kekacauan di Indonesia, Soeharto akhirnya mempersingkat sehari masa kunjunganya. Soeharto kembali ke Indonesia pada 14 Mei 1998 melalui Bandara Kairo menuju Jakarta.

Baca juga: 20 Tahun Tragedi Trisakti, Apa yang Terjadi pada 12 Mei 1998 Itu?

Bahas krisis Asia

Krisis moneter di Asia menjadi salah satu agenda utama pertemuan G-15 atau kelompok 15 negara berkembang yang bertempat di Kairo, Mesir pada Mei 1998.

Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 12 Mei 1998, pertemuan di Kairo Mesir ini juga membahas agar krisis moneter seperti di Asia tidak terulang dan tidak menjalar ke tempat lain. Selain itu, pertemuan juga untuk meningkatkan kerja sama di antara negara berkembang.

Ketika itu negara yang tergadung dalam K-15 adalah Aljazair, Argentina, Brasil, Cile, India, Indonesia, Jamaica, Malaysia, Meksiko, Mesir, Nigeria, Peru, Senegal, Venezuela dan Zimbabwe.

Melalui KTT, para pemimpin Asia, Afrika, dan Amerika Latin memaparkan problematika yang tipikal ada di negara berkembang. Soeharto ketika itu mewakili Asia menyampaikan apa dialami negara berkembang. Sementara itu, Presiden Aljazair Liamine Zeroual yang mewakili Afrika.

Dalam pidatonya, Soeharto menegaskan kembali kepada dunia, Indonesia akan terus melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi krisis ekonomi dan krisis moneter melalui serangkaian reformasi di bidang ekonomi dan keuangan. Ini termasuk yang telah dan sedang dilakukan bersama-sama dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Agar upaya tadi berhasil, maka diperlukan pengorbanan, kesabaran, dan disiplin yang tinggi," kata Presiden dalam pidato sekitar 15 menit pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Kelompok 15 (G-15) ke-8 di Cairo, Mesir.

Baca juga: Cerita Wartawan Kompas Jelang Runtuhnya Kekuasaan Soeharto...

Soeharto juga menyatakan bahwa dengan terjadinya krisis, keberhasilan Indonesia dalam menghapuskan kemiskinan menurun tajam.

Dari 1970 hingga 1996, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan menurun dari sekitar 60 persen menjadi hanya 11 persen.

Akibat dari krisis, tak kurang dari satu tahun Jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan meningkat kembali.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com