JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ending Fuad Hamidy mengatakan, pemberian uang kembali atau cash back kepada pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga diketahui ketua dan seluruh jajaran KONI.
Hal itu dikatakan Hamidy saat menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi pribadi sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (13/5/2019).
"Saya laporkan ke Ketua KONI, akhirnya diputuskan memberikan sesuai permintaan Miftahul Ulum staf pribadi Menpora," ujar Hamidy saat membacakan pleidoinya.
Baca juga: Mantan Bendahara Sebut Fee dari KONI ke Kemenpora Sudah Sejak 2017
Menurut Hamidy, awalnya permintaan uang itu disampaikan Miftahul Ulum yang merupakan staf pribadi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
KONI diminta memberikan cash back atas setiap persetujuan dan pencairan dana hibah yang dikeluarkan Kemenpora kepada KONI.
Selanjutnya, Hamidy melaporkan permintaan uang tersebut kepada Ketua KONI. Hal itu kemudian dirapatkan dengan beberapa jajaran di internal.
Menurut Hamidy, bagian keuangan KONI sepakat memberikan fee atas dana hibah yang diterima.
Baca juga: 7 Fakta Saat Menpora Imam Nahrawi Bersaksi di Pengadilan
Namun, untuk laporan pertanggungjawaban keuangan, anggaran untuk fee Kemenpora itu dicatat sebagai dana operasional Sekjen KONI.
"Tidak mungkin membuat kuitansi memberikan uang kepada Kemenpora, jadi pengurus KONI membuat catatan dana operasional Sekjen," kata Hamidy.
Menurut jaksa, Ending terbukti menyuap Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana, pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Kemenpora Adhi Purnomo dan staf Kemenpora Eko Triyanta.
Perbuatan itu dilakukan Ending bersama-sama dengan Bendahara KONI Johny E Awuy.
Menurut jaksa, Ending dan Johny memberikan 1 unit Toyota Fortuner hitam dan uang Rp 300 juta kepada Mulyana.
Selain itu, Mulyana diberikan kartu ATM debit BNI dengan saldo Rp 100 juta.
Baca juga: Jaksa Yakin Uang Rp 11,5 Miliar dari KONI untuk Kepentingan Menpora
Kemudian, Johny dan Ending juga memberikan ponsel merek Samsung Galaxy Note 9 kepada Mulyana.
Selain itu, Ending juga memberikan uang Rp 215 juta kepada Adhi Purnomo dan Eko Triyanta.
Jaksa menduga pemberian hadiah berupa uang dan barang itu bertujuan supaya Mulyana dan dua orang lainnya membantu mempercepat proses persetujuan dan pencairan dana hibah Kemenpora RI yang akan diberikan kepada KONI.
KONI mengajukan proposal bantuan dana hibah kepada Kemenpora dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan pendampingan program peningkatan prestasi olahraga nasional pada multi event 18th Asian Games 2018 dan 3rd Asian Para Games 2018.
Kemudian, proposal dukungan KONI dalam rangka pengawasan dan pendampingan seleksi calon atlet dan pelatih atlet berprestasi Tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.