Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Ajak Seluruh Umat Islam Menahan Diri Tak Sebar Ujaran Kebencian

Kompas.com - 13/05/2019, 14:11 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj mendorong seluruh umat Islam untuk menahan segala hal yang mampu membatalkan puasa di masa Ramadhan, termasuk menahan diri tidak menyebarkan ujaran kebencian dan mengadu masyarakat.

"Di masa puasa atau Ramadhan ini itu esensinya adalah menahan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti menahan diri untuk tidak menyebarkan kebencian, adu domba, dan sebagainya," ujar Said Aqil kepada Kompas.com, Senin (13/5/2019).

Hal itu disampaikan Said Aqil menyusul kasus dugaan makar yang menjerat seorang pria berinisial HS (25). HS dikenakan pasal makar karena mengancam memenggal Presiden Joko Widodo. Ancaman itu ia lontarkan saat demo di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, pada Jumat (10/5/2019) siang.

Baca juga: Pria yang Ancam Penggal Jokowi Terancam Penjara Seumur Hidup

Ia pun menyesalkan apa yang dilakukan oleh HS. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan hal serupa mengingat saat ini umat Islam sedang menjalani puasa.

"Sebagai umat Islam kita harus sadar bahwa kini sedang masa Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam. Secara hakikat, kita harus menahan egoistis dan hawa nafsu, itu ada kendalinya, tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tidak boleh kita menyakiti, menghina, merendahkan, dan meresahkan orang lain," ungkapnya kemudian.

Said Aqil mengingatkan kepada umat Islam untuk tidak melakukan hal yang tak berakhklak dan berbudaya. Dalam situasi politik saat ini, masyarakat memang memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat maupun aspirasi, namun hal tersebut harus diimplikasikan sesuai aturan.

"Dalam pemilu ini ada menang dan yang kalah, itu wajar. Kalau ada yang tidak terima ya ada jalurnya. Demo ya boleh dalam menyampaikan ekspresi ketidakpuasan, tapi harus ada akhlaknya dan budayanya. Indonesia ini bangsa yang berakhlak," tegas Said Aqil.

Sesama umat manusia, lanjutnya, juga tidak boleh mengancam orang lain, apalagi berencana menghilangkan nyawa seseorang. Baginya, setiap individu harus menjadi orang yang menjaga persatuan, keamanan, perdamaianan, dan kenyamanan bagi lingkungan di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com