Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Dukung KPK yang Sudah Angkat 21 Penyidik Baru

Kompas.com - 12/05/2019, 18:43 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah mengangkat 21 penyidik baru.

Ke-21 penyidik itu diketahui telah dilantik di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (23/4/2019). Mereka sebelumnya merupakan penyelidik yang mengikuti rangkaian pelatihan.

"Di sini sikap ICW dan koalisi (masyarakat sipil) sebenarnya mendukung KPK untuk mengangkat 21 penyidik baru, karena ini suplemen bagi pemberantasan korupsi ke depan," kata Kurnia, di kantor ICW, Minggu (12/5/2019).

Baca juga: Pimpinan KPK Sudah Berdiskusi dengan Penyidik KPK dari Kepolisian soal Kritik Internal

Kurnia mempertanyakan adanya kritik di internal KPK soal pengangkatan penyidik baru tersebut. Ia menilai, kritik tersebut aneh.

"Karena KPK selama ini mengeluh kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia). KPK dihadapkan dengan perkara yang cukup banyak, perkara besar, kasus e-KTP, Century, BLBI, dan di sisi lain ada OTT (operasi tangkap tangan)," kata dia.

Ia memandang, friksi di internal KPK bisa mengganggu konsentrasi KPK dalam pemberantasan korupsi.

"Seharusnya, tidak ada lagi friksi di internal KPK yang memprotes pengangkatan penyidik baru KPK. Karena ini kan menjadi vitamin baru bagi KPK. Karena KPK selama ini mengatakan kekurangan SDM, seharusnya pengangkatan 21 orang tersebut dimaknai positif," kata dia.

Kurnia berharap, jajaran KPK fokus pada perbaikan kualitas tata kelola SDM dan melakukan konsolidasi dengan menuntaskan gesekan di internal lembaga.

Sebelumnya, kritik pengangkatan penyidik baru itu disampaikan lewat surat terbuka yang ditandatangani 42 penyidik KPK yang berasal dari kepolisian.

Baca juga: KPK Diharap Serius Perbaiki Tata Kelola SDM

Dalam surat terbuka itu, para penyidik dari kepolisian mengkritik pengangkatan sejumlah penyelidik internal KPK menjadi penyidik.

Dalam perkembangannya, pimpinan KPK sudah bertemu dengan penyidik KPK dari kepolisian untuk membahas kritik tersebut.

Pimpinan KPK menegaskan, komposisi Direktorat Penyidikan KPK berasal dari berbagai sumber, yaitu internal, kepolisian dan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com