JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mempertanyakan sikap Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang melaporkan kecurangan pemilu ke Bawaslu pada hari ini, Jumat (10/5/2019).
Menurut dia, seharusnya BPN sudah melaporkan temuan itu sejak awal menemukan bukti kecurangan.
"Jika proses kecurangan tersebut dilakukan jauh sebelum pelaksanaan pemilu, kenapa baru dilaporkan sekarang? Apa karena mereka sudah kalah kemudian mencari kesalahan?" ujar Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Datangi Bawaslu, BPN Laporkan Dugaan Pelanggaran Pemilu Libatkan ASN
Ace mengatakan, laporan kecurangan itu semakin aneh karena bertolak belakang dengan klaim kemenangan mereka selama ini.
Kubu Prabowo-Sandiaga mengklaim memenangkan Pilpres tetapi menyebut pemilu ini berlangsung curang.
"Itu kan paradoks," kata dia.
Meski demikian, dia mempersilakan BPN Prabowo-Sandiaga untuk melaporkan temuan kecurangan mereka.
Ace hanya mengingatkan bahwa tuduhan itu harus dilengkapi dengan bukti-bukti.
"Kalau mereka sendiri yang mengatakan kecurangan dari perspektif mereka saja ya itu namanya subjektif sekali," kata dia.
Baca juga: BPN Uraikan 5 Dugaan Kecurangan yang Akan Dilaporkan ke Bawaslu
Sebelumnya, Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan, Ketua BPN Djoko Santoso dan Hanafi Rais selaku Sekretaris BPN bersama dirinya melaporkan lima dugaan pelanggaran pemilu.
Pada hari ini, Jumat (10/5/2019), BPN Prabowo-Sandiaga menyampaikan satu laporan ke Bawaslu.
"Melaporkan salah satu dari materi yang akan dilaporkan. Jadi ada lima laporan yang akan dilaporkan. Tapi hari ini baru satu," kata Dasco saat ditemui wartawan di Bawaslu RI, Jakarta.
Dasco mengatakan, laporan pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif salah satunya adalah penggunaan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pemenangan salah satu calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.