JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengimbau kepada pemerintah daerah untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur.
Hal ini agar infrastruktur utama yang telah dibangun pemerintah pusat bisa tersambung dengan pusat-pusat ekonomi di daerah.
Permintaan itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Jokowi mengatakan, dalam empat setengah tahun terakhir kepemimpinannya, pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur utama seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan.
Baca juga: Pemerintah Siap Buka Keran Investasi Pembangunan Jalan Tol Baru
Namun, berbagai infrastruktur yang telah dibangun pemerintah pusat itu tak akan efektif jika tak didukung infrastruktur yang memadai di daerah.
"Oleh sebab itu, saya minta gubernur, wali kota, bupati, setelah selesainya beberapa infrastruktur yang kita bangun baik jalan tol, pelabuhan, airport, segera provinsi, kabupaten, kota, itu mengoneksikan, menyambungkan dengan titik-titik produksi yang ada di daerah masing-masing," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan ketika pemerintah membangun tol Trans Jawa, maka pemerintah daerah harus bisa membangun jalan penghubung menuju daerah industrinya.
Dengan demikian, ekonomi daerah bisa tumbuh karena para pelaku usaha dimudahkan dalam hal pengiriman barang hasil produksi.
Baca juga: Pemerintah Berencana Kembangkan 4.479,33 Kilometer Jalan Tol Baru
"Kalau jalan gede sudah, jalan kecilnya disambungkan secepatnya karena tanpa itu tidak akan daerah menikmati pertumbuhan ekonomi," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur ini sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Jika ekonomi daerah dan negara terus tumbuh, ia menilai, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomer empat dunia pada 2045.
"Tugas kita (pemerintah pusat) ya membuat yang gede, yang tengah dan kecil adalah tugasnya daerah. Kalau ini tidak bisa dikerjakan, jangan kita bermimpi masuk 5 atau 4 terbesar ekonomi terkuat dunia," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.