JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diduga ingin mengulang skenario yang terjadi di Venezuela dengan memaparkan kecurigaan mereka atas kecurangan di Pemilu 2019 kepada media asing.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily.
"Dengan mengundang media asing, Prabowo dan BPN semakin kuat dugaan skenario 02 untuk mengulang skenario Venezuela dengan mobilisasi massa menentang presiden terpilih dan selanjutnya mengundang keterlibatan asing dalam masalah dalam negeri," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Selasa (7/5/2019).
Baca juga: TKN Yakin Media Asing Tak Mudah Percaya Tuduhan Kecurangan Prabowo
Nicholas Maduro memenangkan pemilihan umum di Venezuela pada tahun lalu. Di tengah kemelut yang terjadi di Venezuela, Ketua Majelis Nasional sekaligus pemimpin oposisi pemerintahan Maduro, Juan Guaido, mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara pada Januari lalu. Manuver ini mendapatkan dukungan dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat.
Ace mengatakan, skenario itu ingin dilakukan oleh Prabowo-Sandiaga di Indonesia. Menurut dia ini berbahaya bagi kedaulatan Indonesia dan masa depan demokrasi di negara ini.
Baca juga: Prabowo: Kami Coba Jelaskan ke Dunia soal Kecurangan Pemilu yang Terbuka
Lagipula, kata Ace, Jokowi-Ma'ruf menang dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Bukan karena kecurangan seperti yang dituduhkan kubu Prabowo-Sandiaga.
"Dan Indonesia bukan Venezuela. Pak Jokowi menang dalam versi hitung cepat dengan sangat meyakinkan. Ini kemenangan atas hoaks dan juga kemenangan atas ancaman otoritarian hidup kembali. Jadi jangan bermimpi Indonesia dibuat seperti Venezuela," kata Ace.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan atau press briefing dengan wartawan media asing.
Baca juga: BPN: Demokrat Berhak jika Ingin Keluar Koalisi Prabowo-Sandiaga
Pertemuan digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019), pukul 16.00 WIB.
Pertemuan dilakukan secara terbatas. Hanya wartawan media asing terdaftar yang dapat masuk ke kediaman Prabowo.
Sementara, wartawan dari media nasional tidak diperbolehkan untuk mengikuti pertemuan.
Baca juga: Kritik Demokrat atas Klaim Kemenangan Prabowo-Sandiaga dan Koalisi Setan Gundul
Dalam pertemuan tersebut Prabowo didampingi calon wakil presiden Sandiaga Uno dan sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN), antara lain Ketua BPN Djoko Santoso, Anggota Dewan Penasihat BPN Rizal Ramli, Direktur Hubungan Luar Negeri Irawan Ronodipuro, dan Direktur Kampanye BPN Sugiono.
Ada pula Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Direktur Materi Debat Sudirman Said.
Baca juga: Baliho Ucapan Kemenangan Prabowo-Sandiaga di Bekasi Diturunkan, Ini Alasannya
Saat ditemui seusai pertemuan, Sudirman Said mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya membahas mengenai penyelenggaraan Pemilu 2019 yang dinilai patut dijelaskan ke kalangan internasional.
"Ya pokoknya ada kebutuhan untuk menjelaskan kepada kalangan internasional," ujar Sudirman.