JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kekuatan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung berkurang setelah pimpinannya, SL alias Abu Faizal, ditangkap di Bekasi, Minggu (5/5/2019).
Menurut Dedi, selain sebagai pemimpin, SL memiliki kemampuan untuk merakit bom.
"Kekuatan tentunya akan berkurang setelah SL yang memiliki kemampuan sebagai leader di kelompoknya, dia memiliki kemampuan juga untuk merekrut, dia juga memiliki kemampuan untuk merakit bom. Kurang," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Baca juga: 5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris JAD Lampung, Kelompok Terstruktur yang Diawasi Ketat Polri
Selain itu, ujar Dedi, anggota lain yang juga memiliki kemampuan merakit bom sudah ditangkap.
Anggota tersebut berinisial IF alias SA, yang ditangkap di Kota Bekasi, Minggu (5/5/2019).
Meski demikian, Dedi mengatakan, kelompok tersebut tetap tidak boleh diremehkan. Menurut dia, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan terus berjaga-jaga.
Baca juga: Polri Waspadai Teroris Lone Wolf yang Bisa Bergabung dengan JAD
"Namun tetap kita tidak boleh underestimate, Densus tetap waspada. Kelompok ini memiliki militansi cukup tinggi," ujar Dedi.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap SL dan tujuh terduga teroris lainnya jaringan JAD Lampung di Bekasi, Tegal, dan Bitung (Sulawesi Utara) pada Kamis (2/5/2019), Sabtu (4/5/2019), dan Minggu (6/5/2019). Ketujuh tersangka lainnya adalah RH, M, AN, MC, MI, IF, dan T.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.