Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Gelar Rapat, Siapkan Langkah Hukum Terkait Aksi Meresahkan Pascapemilu

Kompas.com - 06/05/2019, 12:17 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, menggelar rapat koordinasi untuk menyiapkan sejumlah langkah hukum terhadap beberapa aksi yang meresahkan masyarakat pascapemilu.

Rapat digelar di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/5/2019). Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakapolri Komjen Aridono Sukamto, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

"Hari ini kita melakukan rapat koordinasi untuk menegaskan, mana-mana yang sudah melanggar hukum harus kita tindak. Tidak perlu kita ragu-ragu lagi. Sehingga merupakan suatu peringatan bagi pihak-pihak tertentu, jangan seenaknya di negeri yang berlandaskan hukum ini," ujar Wiranto saat membuka rapat.

Baca juga: Wiranto Tegaskan Tak Perlu Tim Pencari Fakta Kecurangan Pemilu

"Saya persilakan teman-teman (penegak hukum) semuanya untuk melakukan internalisasi, mengamati mana-mana yang kira-kira sudah masuk dalam pelanggaran hukum. Kita akan bahas bersama. Langkah apa, tindakan hukum apa yang kita lakukan," lanjut Wiranto.

Ia menambahkan pascapemilu muncul beberapa aksi yang meresahkan masyarakat. Di antaranya berupa cacian, hinaan, dan makian yang dilakukan oleh pihak tertentu.

Selain itu, Wiranto mengatakan ada pula upaya menghasut masyarakat untuk melakukan tindakan inkonstitusional pascapemilu.

Baca juga: Wiranto: Tidak Bisa Klaim Sendiri, Hitung Sendiri, Deklarasi Sendiri

Ia menilai hal-hal tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat dan mengancam keamanan nasional. Karenanya, ia mengatakan hal tersebut perlu disikapi secara tegas oleh pemerintah. Ia melanjutkan, masyarakat membutuhkan ketenangan, terlebih di bulan suci Ramadan.

"Dengan demikian, maka ini nanti, karena merupakan rapat koordinasi, bukan lagi dituduh sebagai kesewenang-wenangan pemerintah. Bukan dituduh sebagai kesewenang-wenangan TNI-Polri. Bukan," ujar Wiranto.

"Karena (isu) itu (sengaja) dihembuskan supaya kita (pemerintah) takut mengambil langkah-langkah. Kami tidak takut. Kami tidak mentolerir aksi-aksi yang nyata-nyata melanggar hukum dan sudah mengganggu ketertiban dan keamanan nasional," lanjut dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo bersama menteri kabinet kerja melaksanakan rapat terbatas untuk membahas anggaran dan pagu indikatif 2020 di kantor Kepresidenan, Senin (22/4). Ratas ini dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendagri Tjahtjo Kumolo, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Kapolri Jendral Tito Karnavian. Presiden Jokowi mengingatkan untuk waspada pada perkembangan ekonomi global yang diprediksi penuh dengan tantangan. Jokowi pun meminta para menterinya agar penyusunan APBN 2020 memberikan stimulus bagi peningkatan investasi dan ekspor. Sedangkan penyusunan pagu indikatif 2020 difokuskan pada penguatan SDM dan perlindungan sosial. #RatasJokowi #Jokowi #RatasPresiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com