Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Teka-teki Ibu Kota Baru dan Bocoran Seorang Walikota di Kalimantan

Kompas.com - 06/05/2019, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


"HMMM.. Bisa di Sumatera tapi kok nanti yang timur jauh. Di Sulawesi agak tengah tapi di barat juga kurang. Di Kalimantan, kok di tengah tengah," ungkap Jokowi di Tangerang, Selasa pekan lalu.

"Kira-kira itu lah," lanjut Jokowi.

Presiden Jokowi membuat keputusan besar: memindahkan Ibu Kota Republik Indonesia dari Jakarta. Ibu kota baru akan didirikan di luar Jawa. Pulau Kalimantan jelas sebuah sinyal. Pertanyaannya, di mana tepatnya?

Program AIMAN memutuskan untuk mengurai jawabannya. Saya memulai dari alternatif jawaban para pimpinan Negeri.

Wilayah yang pernah disebut-sebut

Pada 2015 Kepala Bappenas saat itu, Andrinof Chaniago, pernah menyebut bahwa kota di Kalimantan paling potensial untuk dijadikan ibu kota Indonesia daripada kota di Jawa.

"Ketimbang Pulau Jawa, kalau di luar Jawa ya Kalimantan paling potensial. Kapasitas Pulau Jawa tidak mungkin menjadi ibu kota," kata Andrinof pada 1 April 2015.

Kala itu, Andrinof menyebut kota-kota di Kalimantan Tengah dan Timur, minus Palangka Raya. Sebab menurutnya, Palangka Raya tidak memiliki daya dukung yang memadai.

Sementara itu, belum lama ini Wakil Presiden Jusuf Kalla saat rapat kabinet terbatas (ratas) pada pekan lalu sempat mengusulkan tujuan perpindahan Ibu Kota ke Mamuju di Sulawesi Barat.

Penutup dari semua pernyataan ini adalah Presiden Jokowi yang memberikan "kode keras" akan wilayah yang direncanakan menjadi ibu kota baru.

Menggali jawabannya dari sejarah

Saya mendatangi sebuah kota di Kalimantan, Palangka Raya. Kenapa saya menuju ke sini? Satu pertimbangan yaitu mimpi Presiden Pertama RI Soekarno untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangka Raya. Proses ini dimulai pada 17 Juli 1957.

Palangka Raya belum ada. Wilayah Palangka Raya yang kita kenal saat ini dulu adalah bagian dari Kalimantan Selatan dengan Banjarmasin sebagai ibu kotanya.

Atas saran dari Gerakan Tim Pemekaran Daerah yang bernama Kelompok Penyalur Hasrat Rakyat, di mana kala itu tidak ada provinsi Kalimantan Tengah yang didiami mayoritas suku Dayak di Kalimantan, Soekarno mendirikan daerah baru yang saat itu masih berupa hutan.

Bung Karno pada tanggal tersebut (17 Juli 1957) datang ke wilayah hutan yang kini menjadi kota Palangka Raya (dahulu bernama Pahandut), untuk meresmikan provinsi baru.

"Bung Karno berlayar melalui Sungai Kahayan selama lebih dari 1 hari dari kota Banjarmasin", kata Sabran Achmad, salah satu sesepuh suku Dayak di Kalimantan Tengah yang ada bersama Bung Karno, saat menancapkan tiang pancang pertama Kota Palangka Raya.

Menurut Sabran, kala meresmikan Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi baru Kalimantan Tengah, tak terdengar sedikitpun Bung Karno menyebut Palangka Raya akan dijadikan Ibu Kota negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com