Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentukan Awal Ramadhan, Kemenag Gelar Sidang Isbat Minggu Sore Ini

Kompas.com - 05/05/2019, 13:21 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan 1440 Hijriah atau tahun 2019 pada Minggu (5/5/2019) sore ini.

Sidang yang direncanakan dimulai pukul 17.00 WIB ini digelar di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Muhammadiyah Amin, seperti dilaporkan Antara, sidang akan diawali dengan pemaparan posisi hilal awal Ramadhan oleh Tim Falakiyah Sidang Isbat Kementerian Agama.

Setelah pemaparan, usai ibadah shalat Maghrib, pihaknya akan melaporkan hasil data hisab dan pantauan Rukyatul hilal yang telah dilakukan oleh Tim Kemenag di seluruh Indonesia.

"Kita melakukan pantauan Rukyatul Hilal di 102 titik di Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Tradisi Balimau Jelang Ramadhan Tidak Umbar Maksiat

Berdasarkan hasil pantauan itu, sidang yang melibatkan unsur Kementerian Agama, DPR, MUI, ormas-ormas Islam, serta perwakilan negara sahabat akan memutuskan jatuhnya awal Ramadhan. Sidang ini akan dilaksanakan secara tertutup.

Keputusan sidang akan disampaikan dalam konferensi pers oleh Menteri Agama, DPR, serta MUI pada pukul 19.00 WIB.

Kompas TV Minggu (5/5), Kementerian Agama menggelar sidang isbat untuk menentukan awal puasa atau 1 Ramadan 1440 hijriah. Sidang isbat dimulai Minggu sore di Kementerian Agama dan<br /> akan diikuti oleh sejumlah pimpinan ormas Islam, ulama, serta perwakilan negara sahabat. Kemudian dilanjutkan dengan siaran pers hasil sidang isbat. Kementerian Agama juga mengumpulkan hasil pantauan hilal di 102 titik. #SidangIsbat #1Ramadhan #KementerianAgama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com