Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Anggap Wajar Kurikulum Berubah Setiap Ganti Menteri

Kompas.com - 04/05/2019, 19:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar perubahan kurikulum pendidkan yang terjadi setiap pergantian Menteri Pendidikan.

Hal itu disampaikan Kalla saat membuka seminar nasional sekaligus meresmikan Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/5/2019).

"Memang juga sistem atau kurikulum selalu ada sinis mengatakan, tiap ganti menteri selalu ganti kurikulum. Penggantian kurikulum adalah sesuatu yang penting dan wajib karena ilmu pengetahuan itu juga berkembang, sistem juga berkembang," ujar Kalla saat memberikan sambutan di Kampus UNY.

Ia menilai kebutuhan sebuah bangsa akan berbeda-beda di setiap zaman. Karena itu, ia menilai kurikulum pendidikan nasional harus mengikuti perubahan zaman sehingga wajar bila berubah-ubah.

Baca juga: Resmikan Gedung Pascasarjana UNY, Wapres Ingatkan Pentingnya Lingkungan dalam Pendidikan

Kalla menambahkan, pendidikan harus dinamis dan memandang jauh kebutuhan suatu negara ke depan. Ia mengatakan, jika pendidikan tak berbasis masa depan, maka akan seperti museum dan akibatnya daya saing bangsa Indonesia bisa tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya.

"Karena itulah kita bicara tentang masa depan dan masa depan itu hanya bisa dicapai dari pendidikan yang baik. Sering saya katakan apa beda antara perguruan tinggi dan museum? Perguruan tinggi melihat ke depan, museum melihat ke belakang," ujar Kalla.

"Apa yang diajarkan pada hari ini, itu baru dipraktekan 5-10 tahun yang akan datang. Kalau tidak diajarkan, maka negara akan stagnan, pendidikan akan stagnan, bangsa juga akan stagnan," lanjut Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com