Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Buka Rekening Peduli untuk Panwaslu yang Meninggal

Kompas.com - 29/04/2019, 18:42 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI membuka rekening peduli untuk Petugas Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang meninggal dunia. Jumlah Panwaslu yang meninggal dunia dan sakit terus bertambah hingga saat ini.

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan rekening peduli sengaja dibentuk untuk santunan tambahan.

"Kami juga buka rekening peduli Bawaslu. Nanti kita akan doa bersama dan secara simbolis akan memberikan donasi," ungkap Afifuddin di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin, (29/4/2019).

Di samping itu, lanjutnya, Bawaslu juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan untuk mendapatkan santunan resmi dari pemerintah. Adapaun untuk jumlah nominalnya hampir sama dengan santunan bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Seperti diketahui, bagi petugas Panwaslu yang meninggal, Kemenkeu menyetujui maksimal besaran santunan sejumlah Rp 36 juta. Kemudian untuk petugas yang cacat permanen mendapatkan santunan maksimal sebesar Rp 30.800.000.

Sementara bagi petugas KPPS yang mengalami luka berat mendapat santunan maksimal Rp 16.500.000. Kemudian terakhir untuk petugas KPPS yang mengalami luka ringan mendapat santunan maksimal Rp 8.250.000.

"Uangnya sudah ada, sudah diketok. Uangnya sama persis dengan KPU, secepatnya 1 sampai 2 hari ini selesai sama pak sekjen. Tadi kita bahas ini, pasti kita salurkan," tambah Afifuddin.

Sebelumnya, Bawaslu mencatat jumlah petugas Panwaslu yang meninggal sebanyak 55 orang. Jumlahnya terus bertambah sejak pemilihan umum (pemilu) dilaksanakan pada Rabu (17/4/2019) lalu.

Data terbaru dari Bawaslu per 28 April mencatat sebanyak 72 orang petugas telah meninggal dunia. Artinya, ada penambahan sebanyak 11 orang yang meninggal. Sedangkan untuk total petugas yang sakit dalam beberapa kategori sejumlah 1.446.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com