Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ingatkan Parpol Koalisi Kawal Janji Kampanye Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 25/04/2019, 19:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan partai politik anggota koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin bahwa mereka memiliki kewajiban yang tidak ringan pada pemerintahan ke depan.

"Koalisi juga memiliki sebuah tanggung jawab terhadap janji kampanye (capres cawapres), untuk memastikan seluruh janji kampanye berjalan dengan baik," ujar Hasto saat dijumpai di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).

Selain itu, partai politik anggota koalisi juga wajib menjaga efektivitas pemerintahan sekaligus stabilitas dalam menjalankan roda pemerintahan.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Kursi Parpol Pendukung Jokowi Sudah Mampu Ciptakan Pemerintahan yang Solid

 

Hasto mengatakan, tugas itu tidak hanya dibebankan pada 10 partai politik yang pada Pemilu 2019 mendukung dan mengusung pasangan capres cawapres Jokowi-Ma'ruf.

Sepuluh partai politik itu, yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, PPP, Hanura, Perindo, PKPI, PSI dan PBB.

Tanggung jawab yang sama juga akan dibebankan kepada partai politik yang bakal masuk koalisi.

Baca juga: Imbauan Setara Institute untuk Elite Parpol setelah Pemilu 2019

 

"Kalau kita lihat, orientasi partai-partai politik untuk bergabung dengan pemerintahan baru, di dalam pengalaman-pengalaman sebelumnya, memang terjadi," ujar Hasto.

"Seperti setelah Pemilu 2014 yang lalu, kan kemudian bergabung ke Pak Jokowi, PAN, Golkar dan PPP," lanjut dia.

Meski demikian, Hasto dan partai politik koalisi Jokowi-Ma'ruf belum membahas pembukaan pintu koalisi saat ini. Pihaknya masih fokus mengawal penghitungan surat suara Pemilu 2019 berjenjang.

Baca juga: Forum Rektor Minta Capres dan Parpol Pegang Komitmen Siap Menang Siap Kalah

 

Proses koalisi baru dibahas setelah kepastian hukum kemenangan Pemilu 2019 didapatkan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Apakah nanti ada proses rekonsiliasi, proses konfigurasi, sepenuhnya nanti setelah penetapan presiden dan wakil presiden dilakukan," ujar Hasto.

"Bapak Presiden Jokowi sendiri yang nanti punya kebijakan dan akan dikonsultasikan tentu saja dengan para ketum parpol," lanjut dia.

Kompas TV Capres nomor urut 01 Jokowi memberikan tanggapan terkait hasil hitung cepat pemilu 2019 di Djakarta Theater. Jokowi yang didampingi Cawapres Ma’ruf Amin dan elite parpol koalisi sampaikan apresiasi terhadap KPU, Bawaslu, dan DKPP. Jokowi juga mengatakan harus bersabar menunggu penghitungan suara dari KPU secara resmi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com