Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip "War Room" TKN Jokowi-Ma'ruf, 250 Personel Bekerja 24 Jam

Kompas.com - 25/04/2019, 05:15 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin memperkenalkan war room memantau penghitungan hasil Pemilu pada Minggu (21/4/2019).

Kompas.com berkesempatan 'mengintip' war room ini yang terletak di lantai dasar Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (24/4/2019). Ruangan ini terletak berseberangan dengan kios pakaian batik yang berada di dalam hotel.

Memasuki War Room, suasana cukup ramai. Puluhan anak muda sedang bekerja di komputer yang disediakan. Botol, gelas berisi air mineral, hingga kopi tampak menemani aktivitas mereka.

Baca juga: Moeldoko Persilakan Pihak yang Curiga Ikut Pantau War Room TKN

Ada sekitar 80 komputer yang masing-masing diisi oleh satu personel war room.

Berbagai hasil foto C1 dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) terpampang di layar komputer mereka. Mereka merekapitulasi real count dari hasil verifikasi C1 dari TPS seluruh Indonesia.

Mereka tampak memasukan data C1 dari TPS dengan mengisi sejumlah kolom dalam sistem yang sudah disediakan.

Baca juga: Pantau Hasil Penghitungan Suara, TKN Jokowi-Maruf Bentuk War Room

Data itu seperti provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, nomor TPS, dan perolehan suara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Hasil C1 diperoleh dari aplikasi yang dimiliki TKN, yakni JAMIN, sebuah aplikasi pelaporan saksi mulai dari TPS.

Aplikasi JAMIN sebelumnya sudah diperkenalkan TKN di Rumah Cemara 19, pada Jumat (5/4/2019) lalu. Para saksi di TPS diharuskan mengambil foto formulir C1 dan mengunggahnya ke aplikasi.

Baca juga: Polemik Quick Count dan Tantangan untuk Buka-bukaan Data Internal

Jika berhasil terkirim, nantinya koordinator wilayah akan mengirimkan notifikasi. Apabila ada kesalahan input data, prosesnya diulang kembali.

Data C1 inilah yang dikelola war room untuk rekapitulasi real count.

250 personel, 3 shift kerja

Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy mengatakan, ada 250 orang yang dilibatkan sebagai personel war room TKN.

"Ada 250 orang, shift (penugasan) dibagi tiga (dalam 24 jam)," kata Lukman saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: TKN Akan Publikasikan Data Internal Penghitungan Suara Pilpres

Artinya, setiap shift penugasan akan diisi sekitar 80 personel. Hal itu guna memastikan keberlangsungan input data dan menjaga kondisi kesehatan personel.

Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2017).

Menurut Lukman, setiap harinya war room bisa mengelola data 10 ribu hingga 50 ribu data C1

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com