JAKARTA, KOMPAS.com - KPU meminta KPU provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia menggelar doa bersama untuk mendoakan jajaran penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal dunia.
Tak hanya itu, seluruh jajaran KPU yang beragama Islam juga diminta menunaikan shalat ghaib.
"Kami menyerukan kepada KPU Provinsi sampai KPU Kabupaten/Kota seluruh Indonesia untuk menggelar doa bersama untuk jajaran penyelenggara pemilu yang meninggal dan sakit," kata Komisioner KPU Hasyim Asy'ari di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
Baca juga: 11 Petugas KPPS di Sumsel Meninggal karena Kelelahan
"Khusus yang beragama Islam, besok lusa setelah shalat Jumat melaksanakan shalat ghaib dalam rangka mendoakan saudara kita penyelenggara pemilu yang meninggal," sambungnya.
Atas nama KPU, Hasyim menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas petugas yang meninggal maupun yang sakit.
Hingga Rabu (24/4/2019) pukul 15.15 WIB, KPU mencatat, jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia bertambah menjadi 144. Selain itu, 883 anggota KPPS dilaporkan sakit.
Baca juga: 191 Petugas KPPS di Sulawesi Selatan Sakit, dari Dianiaya Sampai Keguguran
"Petugas pemilu kedukaan, sakit 883, wafat 144, total 1.027. Tersebar di 33 provinsi," kata Komisioner KPU Viryan Azis di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Jumlah terbanyak anggota KPPS meninggal dunia ada di Jawa Barat, yaitu 38 orang. Sementara jumlah terbanyak anggota KPPS yang sakit ada di Sulawesi Selatan, yaitu 191 orang.
Baik anggota KPPS yang meninggal maupun sakit sebagian besar disebabkan karena kelelahan dan kecelakaan.