Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Kalau BPN Tutupi Data Real Count, Kami Khawatir Sebenarnya Memang Tak Ada

Kompas.com - 24/04/2019, 18:43 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong, bingung dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang merahasiakan lokasi penghitungan suara mereka.

Usman curiga BPN Prabowo-Sandiaga sebenarnya juga tidak melakukan real count itu.

"Saya kira tidak perlu ditutup-tutupi. Kalau benar terjadi dan ada, ya buka saja. Kalau tidak mau membuka, kita khawatir ternyata memang tidak ada atau kalau ada metodenya asal-asalan," ujar Usman di Posko Cemara, Menteng, Rabu (24/4/2019).

Baca juga: BPN Rahasiakan Lokasi Penghitungan Real Count, Ini Penjelasan Fadli Zon

BPN Prabowo-Sandiaga merahasiakan lokasinya untuk menjaga keamanan data yang mereka kumpulkan. Menurut Usman hal itu tidak beralasan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki situs Situng yang bisa diakses untuk umum. TKN Jokowi-Ma'ruf juga memiliki war room sebagai pusat penghitungan suara Pilpres 2019.

Bahkan, lembaga survei juga sudah buka-bukaan terkait data quick count yang mereka lakukan.

Baca juga: Fadli Zon Ragukan Hasil Real Count KPU

 

Usman mengatakan pihak-pihak yang membuka data itu tidak merasa khawatir dengan keamanan data mereka.

"Itu kan soal bagaimana kita melindungi sistem kita. Tidak ada kaitannya begitu kita buka, kemudian ada orang yang menggangu misalkan hacker. Kalo hacker itu kan sebenarnya bagimana kita mem-protect saja," kata Usman.

Sebelumnya, juru bicara BPN Andre Rosiade menyebutkan, pihaknya terus melakukan penghitungan real count internal pilpres 2019.

Baca juga: TKN Pertanyakan Alasan BPN Prabowo-Sandiaga Rahasiakan Lokasi Penghitungan Real Count

Hanya saja, penghitungan suara itu sengaja dilakukan di lokasi yang menurutnya tak gampang diakses.

"Real count terus dilakukan oleh DPP Partai Gerindra dan BPN. Mengenai lokasi tentu kami tempatkan di lokasi yang aman dan tidak gampang diakses pihak yang tidak berkepentingan," kata Andre kepada Kompas.com, Selasa (23/4/2019).

Andre beralasan, ada dokumen penting seperti C1 yang harus dijaga.

Kompas TV Sebuah ruangan di pelataran parkir kantor Komisi Pemilihan Umum sudah diresmikan menjadi pusat informasi penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu 2019. Di sini, media dan warga bisa memantau jalannya rekapitulasi suara. Jumlah raihan suara pasangan capres-cawapres di pilpres 2019 bisa terlihat di Sistem Informasi dan Penghitungan KPU (SITUNG). Baik hasil suara pilpres maupun hasil suara terkini pemilihan anggota legislatif per wilayah pun bisa dipantau. Bagi masyarakat yang juga ingin memantau real count pemilu 2019 tidak perlu datang ke KPU, Anda dengan mengakses situs resmi KPU. Hingga Minggu (21/4) siang, rekapitulasi suara pilpres mencapai 8,8 persen sementara pileg 3,7 persen. <strong>#rekapitulasisuara #pilpres2019 #KPU</strong>
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com