Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Perlu Kerja Keras untuk Tambahan 10.000 Jemaah Haji

Kompas.com - 24/04/2019, 10:46 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dibutuhkan kerja dan upaya yang keras untuk menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi 10.000 kuota tambahan haji.

“Kita harus sedikit bekerja keras untuk tambahan yang 10.000 ini,” kata Menag dalam acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Selasa (23/4/2019) malam, seperti dikutip Antara.

Ia mengakui bahwa penambahan kuota haji hingga 10.000 kursi itu memang mendatangkan implikasi yang tidak sederhana.

Baca juga: Menag: Tambahan 10.000 Kuota Haji Dibagi untuk Seluruh Provinsi

Lukman menambahkan, sebenarnya sampai saat ini persiapan akomodasi dan transportasi untuk tahun ini sudah 100 siap jika tanpa ada tambahan kuota.

“Seluruhnya sudah 100 persen untuk yang kuota 204.000 akomodasi di Mekkah, di Madinah itu sebenarnya sudah selesai,” katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, penambahan kuota tersebut juga berimplikasi pada penambahan jumlah petugas kloter yang diperlukan lebih banyak.

Baca juga: Calon Jemaah Lansia Dapat Alokasi Khusus dari Tambahan 10.000 Kuota Haji

Diperkirakan, jumlah kloter juga bertambah antara 25-30 kloter. Setiap kloter ada 5 petugas, seorang ketua, tim pembimbing ibadah haji, dan 3 paramedik (satu dokter dan dua perawat).

"Jadi kalo satu kloter ada lima petugas yang menyertai jamaah di kloter masing-masing maka penambahan 10.000 adalah 25-30 kloter dikalikan lima itulah penambahan petugas kloter kita,” katanya.

Ia berpesan kepada seluruh petugas haji tahun ini untuk menjadikan tantangan penambahan kuota yang cukup besar itu sebagai ladang amal untuk melindungi, melayani, dan membina jamaah haji.

“Saya mengajak kepada seluruh petugas untuk memaknai penambahan ini bukanlah kendala, beban tetapi penambahan ladang amal bagi kita semua,” kata Menag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com