Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Sebut Jokowi dan Prabowo Sosok Negarawan

Kompas.com - 23/04/2019, 18:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, merupakan sama-sama sosok negarawan.

Jokowi dan Prabowo dinilai memberikan tauladan yang baik pasca-Pemilu serentak 2019 dengan mengedepankan sikap menghormati konstitusi di hadapan publik melalui pernyataan-pernyataannya.

"Saya sangat senang mendengar kedua capres dalam konteks Pemilu. Pak Jokowi maupun Pak Prabowo sama-sama mengatakan, jaga perdamaian, jangan sampai ada perbuatan dari pendukung yang inkonstitusional," ujar Wiranto saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Bogor, Selasa (23/4/2019).

Baca juga: Luhut: Prabowo Patriot, Aset Bangsa, dan Punya Pemikiran Rasional...

 

"Itu adalah pernyataan-pernyataan negarawan yang harus dicermati semua pihak," lanjut dia.

Apalagi, muncul rencana pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo. Pertemuan tersebut dinilai Wiranto sebagai salah satu bentuk rekonsiliasi.

Oleh sebab itu, menurut Wiranto, tidak ada alasan lagi bagi masyarakat Indonesia untuk saling terpecah belah gara-gara urusan pilihan politik.

Baca juga: Redakan Ketegangan di Akar Rumput, Jokowi dan Prabowo Disarankan Segera Bertemu

 

Masyarakat, baik pendukung Jokowi, maupun pendukung Prabowo diharap bersabar menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelesaikan penghitungan suara nasional.

"Kita tinggal menunggu 22 Mei nanti pengumuman KPU yang sudah ditunjuk sebagai institusi mandiri dan enggak ada yang mempengaruhi untuk melakukan tugasnya memberi keputusan Pemilu yang sudah berlangsung," ujar Wiranto.

"Tidak ada alasan untuk kita tidak bersatu lagi sebagai sesama anak bangsa. Pemilu tidak membuat kita pecah. Pemilu hanya memilih capres cawapres," lanjut dia.

Kompas TV Ketua Ikatan Masyarakat Peduli Indonesia (IMPI) Ade Armando melaporkan Prabowo Subianto terkait klaim kemenangan dalam pilpres 2019 ke Bareskrim Mabes Polri, Senin (22/4). Ade menilai klaim kemenangan tersebut dapat berdampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Namun laporan Ketua IMPI ini ditolak oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri/ lantaran belum ada penetapan hasil pemilu 2019 oleh KPU. <strong>#KemenanganPrabowo #IMPI #PrabowoSubianto</strong>

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com